Perahu Hua Thong, yang lebih dikenal dengan sebutan perahu ekor panjang.


Merupakan salah satu kapal tradisional yang memiliki nilai kearifan lokal yang mendalam.


Perahu ini banyak ditemukan di sepanjang pantai selatan Thailand, khususnya di daerah Krabi, Phuket, Phang Nga, Ranong, Trang, serta provinsi Satun, yang terletak di wilayah pesisir Laut Andaman.


Dari Tradisi ke Pariwisata


Sejak awal kemunculannya, perahu Hua Thong digunakan oleh masyarakat lokal untuk kegiatan memancing dan menangkap hasil laut. Namun, seiring berjalannya waktu, perahu ini bertransformasi dan kini menjadi bagian penting dalam sektor pariwisata di Krabi. Perahu Hua Thong kini sering digunakan oleh para wisatawan yang ingin menjelajahi pesona laut Krabi. Aktivitas seperti berkeliling di sekitar pulau-pulau kecil, menjelajahi gua laut, atau sekadar menikmati keindahan alam pantai, menjadikan perahu ini sebuah daya tarik utama bagi pengunjung.


Kelompok Pembangun Perahu Taling Chan


Di balik perahu Hua Thong yang legendaris ini, terdapat sebuah kelompok pembangun perahu yang terus melestarikan tradisi kuno. Kelompok Pembangunan Perahu Hua Thong di Subdistrik Taling Chan, yang terletak di Distrik Nuea Khlong, Krabi, adalah kelompok pengrajin perahu yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun. Para pengrajin ini tidak hanya mewarisi keterampilan dari nenek moyang mereka, tetapi juga memiliki komitmen untuk mempertahankan warisan budaya yang kaya ini. Mereka percaya bahwa Krabi adalah provinsi pertama di pantai Andaman yang mulai membangun perahu tradisional ini, dan mereka ingin memastikan bahwa tradisi ini tetap hidup meskipun zaman terus berkembang.


Proses Pembuatan Perahu Hua Thong


Menurut Bapak Sunthorn Khlongrua, salah satu pembangun perahu yang dihormati, perahu Hua Thong memiliki sejarah yang sangat panjang. Dahulu, leluhur mereka membuat perahu dengan menggunakan kayu palem yang diikat bersama untuk membentuk lambung perahu. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, alat dan material baru mulai digunakan, sehingga desain perahu mengalami perubahan dan menjadi seperti yang kita kenal sekarang.


Para pengrajin perahu Hua Thong ini menggabungkan ilmu pengetahuan tentang material dan teknik pengerjaan dengan seni yang mendalam. Setiap perahu yang mereka buat adalah hasil karya yang memerlukan ketelitian, keterampilan tinggi, dan pemahaman mendalam tentang alam sekitar, yang mencakup pemilihan bahan baku dan cara perawatan kayu agar tahan lama.


Kehidupan Tradisi yang Berlanjut


Sebagian besar anggota kelompok pembangun perahu adalah nelayan lokal yang sehari-harinya menghabiskan waktu di laut. Namun, ketika cuaca buruk atau musim badai datang, mereka beralih ke kegiatan memperbaiki atau membangun perahu. Kegiatan ini tidak hanya menjadi cara untuk menjaga tradisi tetap hidup, tetapi juga sebagai sumber penghidupan. Banyak di antara mereka yang merasa bangga dapat melanjutkan warisan leluhur mereka melalui pekerjaan ini.


Permintaan yang Terus Meningkat


Seiring dengan semakin populernya perahu Hua Thong di kalangan wisatawan, permintaan untuk perahu ini juga meningkat. Saat ini, para pengrajin perahu di Taling Chan menerima pesanan dari berbagai pelanggan yang datang dari sepanjang pantai Andaman. Perahu yang dibangun di sini dikenal memiliki kualitas dan karakteristik yang unik, serta merupakan pilihan utama bagi banyak wisatawan yang ingin merasakan pengalaman khas laut Krabi.


Fitur Utama dan Harga Perahu Hua Thong


Salah satu ciri khas perahu Hua Thong adalah penggunaan kayu berkualitas tinggi yang tahan terhadap sinar matahari dan hujan, menjadikannya sangat tahan lama. Pelanggan yang memesan perahu dapat menyesuaikan desain sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk ukuran dan fitur tertentu. Harga perahu Hua Thong bervariasi tergantung pada ukuran dan jumlah "rusuk" atau batang kayu melengkung yang digunakan dalam kerangka perahu. Sebagai gambaran, sebuah perahu dengan 19 rusuk dihargai sekitar 130.000 baht (sekitar $3.920), sementara perahu dengan 21 rusuk bisa dihargai 170.000 baht (sekitar $5.230). Perahu dengan 23 rusuk, yang lebih besar, dihargai sekitar 250.000 baht (sekitar $7.540). Keuntungan yang diperoleh oleh para pengrajin berkisar antara 10.000 hingga 40.000 baht ($300-1.200), tergantung pada ukuran perahu.


Peran Perahu Hua Thong dalam Ekonomi Lokal


Kelompok Pembangunan Perahu Hua Thong Subdistrik Taling Chan kini menjadi salah satu kelompok pembangun perahu terbesar di wilayah pantai Andaman. Mereka memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja dan memberikan pendapatan yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat. Tidak hanya itu, tradisi pembangunan perahu ini juga terus berkembang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Krabi, bahkan berperan dalam menarik lebih banyak wisatawan.