Sering menggunakan lip balm mungkin tampak seperti solusi untuk melembapkan bibir.
Tetapi sebenarnya dapat merusak penghalang alami bibir, mengurangi sekresi minyak pelindung dan menyebabkan bibir menjadi lebih kering.
Selain itu, ketergantungan yang berlebihan pada lip balm dapat menyebabkan bibir menjadi tergantung padanya, memperburuk kekeringan dan pengelupasan setelah penggunaan dihentikan.
Bibir manusia kekurangan kelenjar keringat dan hanya memiliki sedikit kelenjar sebaceous (minyak), membuatnya sangat rentan terhadap hilangnya kelembapan. Tanpa lapisan pelindung alami, bibir cenderung menjadi kering dan pecah-pecah, terutama dalam cuaca buruk atau lingkungan dengan kelembapan rendah. Lip balm dirancang untuk mengurangi kekeringan dan melindungi dari kerusakan lingkungan. Namun, pengaplikasian yang berlebihan dapat mengganggu kemampuan alami bibir untuk menjaga kelembapan, yang pada akhirnya menyebabkan bibir terasa lebih kering seiring waktu.
Salah satu perhatian utama dengan penggunaan lip balm yang sering adalah potensinya untuk mengurangi produksi minyak alami bibir. Ketika lip balm digunakan secara berlebihan, kelenjar sebaceous di bibir dapat menurunkan aktivitasnya, karena produk luar mengambil alih fungsi pelindungnya. Gangguan ini dapat membuat bibir lebih rentan terhadap kekeringan saat balsem tidak dioleskan, menciptakan siklus ketergantungan yang membuat pengguna merasa harus mengoleskan kembali terus-menerus untuk menjaga kenyamanan.
Selain itu, lip balm seringkali mengandung bahan kimia yang jika digunakan secara berlebihan dapat menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada individu yang sensitif. Bahan-bahan ini mungkin termasuk pewangi, perasa, atau pengawet buatan, yang dapat merusak kulit halus di bibir. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan peradangan, hipersensitivitas, atau bahkan kerusakan jangka panjang pada pelindung bibir.
Untuk mencegah masalah ini, penting untuk menggunakan lip balm dalam jumlah sedang. Dokter kulit umumnya merekomendasikan mengoleskan lip balm tidak lebih dari tiga kali sehari sekali di pagi hari, sekali di sore hari, dan sekali sebelum tidur. Hal ini memungkinkan produk memberikan kelembapan dan perlindungan tanpa membebani proses alami bibir.
Jika kekeringan atau pengelupasan tetap ada meskipun menggunakan lip balm dalam jumlah sedang, ini mungkin mengindikasikan kondisi kulit yang mendasarinya, seperti cheilitis (radang bibir) atau reaksi alergi. Dalam kasus seperti itu, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter kulit. Mereka dapat merekomendasikan perawatan yang tepat atau mengidentifikasi potensi iritasi yang mungkin berkontribusi terhadap masalah tersebut.
Selain itu, mengambil tindakan pencegahan dapat membantu menjaga kesehatan bibir. Tetap terhidrasi, menghindari menjilat bibir, dan menggunakan lip balm dengan bahan-bahan alami yang lembut seperti lilin lebah, shea butter, atau minyak kelapa dapat membantu. Melindungi bibir dari cuaca buruk dengan menggunakan balsem dengan SPF dalam kondisi cerah atau balsem oklusif yang lebih tebal dalam cuaca dingin juga dapat mengurangi kekeringan.
Meskipun lip balm adalah alat yang efektif untuk mengatasi bibir kering, penggunaan yang berlebihan dapat lebih berbahaya daripada manfaatnya. Moderasi dan praktik perawatan bibir yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan bibir yang terhidrasi tanpa menimbulkan ketergantungan pada produk luar.