Bayangkan sebuah dunia di mana kehidupan terbentuk dari molekul yang bisa memiliki dua bentuk cermin, seperti tangan kiri dan kanan Anda. Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah mempertanyakan mengapa kehidupan di Bumi hanya menggunakan asam amino dengan struktur tangan kiri.
Penelitian terbaru dari NASA membuka tabir misteri ini, mengungkapkan penemuan yang mengejutkan dan mengguncang teori-teori yang telah diterima sebelumnya.
Mengguncang Pemahaman tentang Kedidalaman Kehidupan
Kedidalaman, atau asimetri molekular seperti tangan kiri dan kanan, adalah karakteristik penting dari banyak molekul, termasuk asam amino yang membentuk protein dalam tubuh kita. Dalam organisme hidup, hanya asam amino bentuk kiri (L) yang digunakan. Untuk waktu yang lama, para ilmuwan percaya bahwa dominasi bentuk kiri ini terjadi karena alasan kimiawi yang sudah terjadi sejak awal terbentuknya Bumi. Namun, penelitian terbaru dari NASA menantang pandangan ini.
Studi yang dipublikasikan dalam Nature Communications mengungkapkan bahwa RNA, yang sebelumnya dianggap sebagai pendahulu kehidupan, tidak memiliki kecenderungan alami terhadap asam amino bentuk kiri. Hal ini memunculkan teori baru yang menyatakan bahwa kedidalaman dalam kehidupan bukanlah hasil dari proses kimia yang ditentukan sejak awal, melainkan lebih kepada sebuah proses yang berkembang melalui tekanan evolusioner.
Penemuan yang Menggoyahkan Asumsi Lama
Dr. Alberto Vázquez-Salazar, salah satu peneliti dari tim NASA, menjelaskan bahwa "kedidalaman tunggal kehidupan mungkin bukan hasil dari determinisme kimiawi, tetapi lebih merupakan konsekuensi dari tekanan evolusioner yang muncul kemudian." Hal ini menunjukkan bahwa meskipun RNA atau komponen penting dalam pembentukan kehidupan tidak menunjukkan bias terhadap asam amino bentuk kiri, tekanan evolusi mungkin yang menentukan bagaimana kedidalaman ini berkembang dalam kehidupan.
Eksperimen di Kondisi Bumi Awal
Para peneliti NASA melakukan serangkaian eksperimen untuk mencoba meniru kondisi Bumi di masa awal. Mereka menggunakan ribozim, molekul yang mirip dengan RNA, yang berfungsi membantu sintesis protein dalam tubuh. Mereka mengamati 15 kombinasi ribozim untuk melihat apakah molekul-molekul ini lebih cenderung untuk menggunakan asam amino bentuk kiri atau kanan. Hasilnya mengejutkan, tidak ada kecenderungan yang konsisten terhadap salah satu bentuk asam amino tersebut.
Temuan ini memunculkan pertanyaan baru: jika asimetri kedidalaman kehidupan bukan hasil dari proses kimia Bumi yang awal, lalu apa yang mempengaruhinya? Apakah tekanan lingkungan atau proses evolusioner yang kemudian mendorong dominasi asam amino bentuk kiri dalam kehidupan?
Pentingnya Memahami Kedidalaman dalam Biologi
Kedidalaman molekul memiliki peranan penting dalam memahami struktur kehidupan. Sifat asimetris dari molekul-molekul biologis sangat penting untuk fungsinya, seperti pada proses lipatan protein dan aktivitas enzim. Dengan memahami bagaimana kedidalaman ini terbentuk, para ilmuwan berharap dapat mengungkap asal-usul kehidupan di Bumi, dan bahkan membantu dalam pencarian kehidupan di luar angkasa.
Dr. Jason Dworkin dari NASA menambahkan, "Memahami sifat kimia kehidupan dapat memandu pencarian kita untuk kehidupan di dalam tata surya." Menurutnya, mengetahui bagaimana kedidalaman molekuler muncul dapat memberikan petunjuk tentang proses biologis yang terjadi di luar Bumi. Jika kehidupan di luar sana memiliki kedidalaman yang berbeda, kita akan lebih siap untuk mengenali tanda-tandanya.
Pencarian Kehidupan di Luar Bumi
Penemuan ini membuka cakrawala baru dalam pencarian kehidupan di luar angkasa. Jika kedidalaman kehidupan di Bumi tidak ditentukan oleh kimia Bumi awal, maka kehidupan di planet lain mungkin tidak mengikuti aturan yang sama. Hal ini memperluas cakupan penelitian astrobiologi dan mendorong ilmuwan untuk lebih terbuka dalam mencari tanda-tanda kehidupan di luar Bumi. Penemuan ini menantang kita untuk memikirkan kemungkinan kehidupan yang sangat berbeda dari apa yang kita kenal.
Misteri yang Belum Terpecahkan
Meskipun penemuan dari NASA ini belum menyelesaikan seluruh misteri kedidalaman kehidupan, penemuan ini menambah dimensi baru dalam pemahaman kita. Dengan membuka kemungkinan bahwa RNA dan molekul serupa tidak memiliki preferensi alami terhadap asam amino bentuk kiri, penemuan ini menggeser fokus penelitian dari kimia prebiotik ke proses evolusi yang mungkin membentuk kehidupan seperti yang kita kenal. Ini membuka jalan bagi peneliti untuk mengeksplorasi asal-usul dan sifat kehidupan yang lebih kompleks.
Penelitian ini juga mengingatkan kita bahwa meskipun kita telah mengetahui banyak hal tentang dunia hidup, masih banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana kehidupan muncul. Hal ini juga menunjukkan betapa rumitnya interaksi antara kimia, biologi, dan evolusi yang membentuk makhluk hidup. Dengan memahami lebih jauh tentang kedidalaman molekuler, kita bisa semakin dekat untuk mengungkap tidak hanya dari mana kita berasal, tetapi juga kemungkinan keberadaan kehidupan di tempat lain di alam semesta.