Dalam sebuah penemuan yang sangat tak terduga, para astronom berhasil menemukan jejak bintang antar galaksi pertama yang pernah tercatat, yang mengindikasikan kemungkinan adanya lebih banyak struktur serupa di kedalaman ruang angkasa.
"Aliran bintang" raksasa, yang panjangnya sekitar sepuluh kali lipat dari panjang Galaksi Bima Sakti, telah ditemukan, mengguncang pemahaman sebelumnya yang menyatakan bahwa fenomena serupa hanya terjadi di dalam galaksi. Aliran-aliran ini, yang merupakan garis gravitasi yang memanjang dari bintang-bintang, mungkin terlepas dari galaksi atau nebula induknya karena pengaruh gravitasi galaksi tetangga.
Selama ini, para ilmuwan telah berhasil memetakan banyak aliran bintang yang terdapat dalam galaksi, termasuk di Galaksi Bima Sakti kita. Namun, tidak ada yang pernah mengamati aliran semacam ini di ruang antar galaksi, ruang luas yang terletak di antara galaksi-galaksi. Penemuan yang dipublikasikan pada 30 November dalam jurnal Astronomy & Astrophysics ini mengungkapkan penemuan dan pemetaan jejak bintang antar galaksi pertama. Fenomena luar biasa ini ditemukan melintasi Kluster Comet Hair, yang juga dikenal sebagai Silverbell 1656.
Terletak 321 juta tahun cahaya dari Bumi, kluster ini terdiri dari lebih dari 1.000 galaksi kecil. Para peneliti memberi nama struktur baru ini "Giant Comet Hair Stream," menandakan bahwa ini adalah aliran bintang terbesar yang pernah ditemukan. Javier Roman, seorang astrofisikawan dari Institut Astrofisika Kepulauan Canary dan penulis utama studi ini, menjelaskan betapa beruntungnya penemuan ini, dengan mengatakan, "Aliran bintang raksasa ini kebetulan melintasi jalur kami."
Penelitian ini pada awalnya bertujuan untuk mengukur materi gelap yang mengelilingi Kluster Comet Hair dengan mempelajari halo-halo bintang yang tersebar di sekitar kluster galaksi tersebut. Namun, penemuan tak terduga dari jejak bintang antar galaksi ini membuka jalan baru untuk eksplorasi dan pemahaman lebih lanjut dalam bidang astrofisika.
Penemuan jejak bintang pertama di luar galaksi ini menandai babak baru dalam penjelajahan astronomi. Menemukan aliran bintang yang panjangnya melebihi Galaksi Bima Sakti hingga sepuluh kali lipat ini menantang asumsi-asumsi lama, yang menyarankan bahwa fenomena serupa hanya terjadi dalam batas-batas galaksi individu. Aliran bintang, yang dikenal sebagai garis gravitasi yang terjalin dari bintang-bintang yang memanjang, telah dipetakan dengan baik dalam galaksi-galaksi, termasuk Galaksi Bima Sakti. Namun, absennya fenomena semacam ini di ruang antar galaksi, yang mencakup ruang luas antara galaksi-galaksi, telah lama membingungkan para ilmuwan.
Penemuan terbaru ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Astronomy & Astrophysics pada 30 November, membuka perspektif baru. Temuan luar biasa ini muncul dari penelitian terhadap Kluster Comet Hair, yang juga dikenal sebagai Silverbell 1656, sebuah kumpulan lebih dari 1.000 galaksi kecil yang terletak 321 juta tahun cahaya dari Bumi. Pemberian nama "Giant Comet Hair Stream" menyoroti skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengukuhkan statusnya sebagai aliran bintang terbesar yang pernah tercatat.
Javier Roman, penulis utama sekaligus astrofisikawan di Institut Astrofisika Kepulauan Canary, menekankan betapa kebetulan penemuan ini terjadi. Awalnya, tim peneliti sedang menyelidiki halo bintang yang tersebar di sekitar Kluster Comet Hair untuk mengukur materi gelap yang mengelilinginya. Namun, mereka secara tak sengaja menemukan jejak bintang antar galaksi ini. Penemuan tak terduga ini tidak hanya memperluas pemahaman kita tentang fenomena langit, tetapi juga membuka peluang untuk pertanyaan baru mengenai dinamika ruang antar galaksi.
Temuan ini memberikan pandangan unik tentang bagaimana bintang-bintang dapat terjalin dalam "tarian kosmik" mereka, jauh dari batas-batas gravitasi galaksi individu. Ini menumbuhkan rasa ingin tahu baru di kalangan astronom dan memperdalam penghargaan kita terhadap kompleksitas alam semesta yang tak terduga.