Lipstik adalah kosmetik yang menjadi andalan banyak perempuan untuk tampil lebih menarik. Namun, tak jarang beredar rumor tentang potensi risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh penggunaan lipstik, seperti keracunan timbal dan kanker.


Lalu, apakah ada kebenaran di balik rumor tersebut? Mari kita telaah lebih lanjut.


Lipstik terdiri dari berbagai bahan baku yang memiliki fungsi masing-masing. Lebih dari 90% bahan baku lipstik dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu pewarna, pewangi, lilin (untuk menjaga bentuk lipstik), dan minyak. Selain itu, lipstik juga dapat mengandung bahan kimia lain seperti logam berat, bahan pengawet, pewarna, bahan penstabil, dan antioksidan seperti butil hidroksi anisole (BHA) dan butil benzil ftalat (untuk meningkatkan kilau lipstik).


Dengan banyaknya bahan yang terkandung dalam lipstik, Anda mungkin bertanya-tanya apakah mengonsumsi lipstik bisa berbahaya bagi tubuh. Lilin sintetis yang sering digunakan dalam pembuatan lipstik mengandung bahan kimia yang berpotensi berbahaya bagi tubuh manusia. Pewarna dan pewangi lipstik sebagian besar berasal dari tar batubara, yang mana beberapa di antaranya memang dapat bersifat karsinogenik (penyebab kanker). Namun, kekhawatiran utama yang sering muncul adalah kandungan timbal dan merkuri dalam lipstik.


Sejauh Mana Kandungan Timbal dalam Lipstik Berbahaya?


Penting untuk dipahami bahwa pembuatan lipstik yang langsung bersentuhan dengan tubuh manusia sudah diatur oleh standar yang ketat. Berdasarkan Standar Kesehatan untuk Kosmetik, batas maksimum kandungan timbal dalam lipstik adalah 10 mg/kg. Biasanya, seseorang harus mengonsumsi lebih dari 2 gram lipstik dalam sekali waktu untuk dapat mengalami keracunan, yang setara dengan mengonsumsi sekitar 75 kilogram lipstik dalam sekali makan.


Seiring dengan kemajuan teknologi produksi, kandungan logam berat dalam kosmetik semakin berkurang. Jika pembuatan lipstik mengikuti standar yang berlaku, mengonsumsi lipstik mentah tidak akan menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan. Sebuah studi dari Kanada menunjukkan bahwa rata-rata wanita mengonsumsi sekitar 4 pound (sekitar 1,8 kilogram) lipstik sepanjang hidupnya, yang setara dengan sekitar 300 batang lipstik.


Bagaimana dengan Keracunan Timbal?


Timbal dapat menjadi racun bagi tubuh jika terakumulasi dalam jumlah yang berlebihan. Kadar timbal dalam darah ≥2,9 umol/L (600 µg/L) adalah salah satu indikator untuk mendiagnosis keracunan timbal ringan. Dengan mempertimbangkan volume darah rata-rata manusia dewasa sekitar 4.500 ml, keracunan timbal ringan akan membutuhkan akumulasi timbal sebanyak 2,7 mg dalam darah.


Jika kita menganggap bahwa sebuah lipstik standar (sekitar 5 gram) mengandung 0,0005 mg timbal, maka Anda akan membutuhkan sekitar 5.400 pound (sekitar 1.800 kilogram) lipstik, atau sekitar 300 batang lipstik, untuk mengalami keracunan timbal ringan. Dengan kata lain, Anda harus mengonsumsi 5.400 batang lipstik untuk mencapai tingkat keracunan timbal yang berbahaya. Mengingat sebuah lipstik biasanya bertahan hingga dua bulan, Anda akan membutuhkan waktu sekitar 900 tahun secara terus-menerus untuk mengonsumsi lipstik hingga mencapai dosis berbahaya.


Apakah Mengonsumsi Lipstik Berisiko?


Secara sederhana, mengonsumsi lipstik tidak akan menyebabkan keracunan atau masalah kesehatan lainnya. Namun, perlu diingat bahwa lipstik memiliki daya tarik kuat terhadap bakteri, debu, dan partikel berbahaya lain dari udara karena sifatnya yang mudah menyerap. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan lipstik Anda agar tidak terkontaminasi dengan kuman atau bahan berbahaya.


Berapa Lama Umur Simpan Lipstik?


Meskipun lipstik terbilang tahan lama, bukan berarti Anda bisa menggunakannya selamanya. Lipstik biasanya dapat bertahan lebih dari setahun, namun penting untuk mengetahui tanggal kedaluwarsa agar terhindar dari potensi risiko kesehatan. Secara umum, umur simpan lipstik sehari-hari adalah sekitar tiga tahun. Kemasan lipstik biasanya mencantumkan informasi tentang masa pakainya setelah dibuka, yang biasanya ditandai dengan angka 24m atau 36m, yang berarti 24 atau 36 bulan sejak lipstik dibuka.


Untuk menghindari risiko yang terkait dengan penggunaan lipstik yang sudah kadaluwarsa, sebaiknya gunakan lipstik dalam waktu satu tahun setelah membuka kemasan. Jika Anda merasa ada perubahan pada aroma, tekstur, atau warna lipstik, sebaiknya segera berhenti menggunakannya.


Jadi, apakah lipstik berbahaya bagi kesehatan? Jika Anda menggunakan lipstik sesuai dengan aturan dan memperhatikan masa pakainya, Anda tidak perlu khawatir. Meskipun lipstik mengandung beberapa bahan kimia, jika diproduksi sesuai standar yang berlaku, produk ini aman digunakan. Anda hanya perlu memastikan kebersihannya dan tidak mengonsumsinya secara berlebihan.


Dengan perawatan yang tepat, lipstik bisa tetap aman dan menjadi kosmetik yang menyempurnakan penampilan Anda tanpa menimbulkan risiko kesehatan yang berarti. Jadi, tetaplah cerdas dalam memilih produk kecantikan dan selalu perhatikan kualitasnya!