Burung hantu Telinga Panjang (Asio otus) adalah spesies burung hantu yang memikat, terkenal dengan tanduk telinga panjang yang mencolok dan penampilannya yang menarik.


Meskipun tidak sepopuler burung hantu lainnya, seperti Burung Hantu Beluk atau Burung Hantu Barn, burung hantu Telinga Panjang memiliki karakteristik berburu yang unik, menjadikannya subjek yang menarik untuk dipelajari oleh para ahli burung dan penggemar burung.


Burung hantu Telinga Panjang adalah pemburu nokturnal yang terutama aktif pada malam hari ketika mangsanya juga aktif. Salah satu ciri berburu yang paling menonjol dari burung hantu ini adalah pendengarannya yang luar biasa tajam. Burung hantu Telinga Panjang memiliki lubang telinga yang tidak simetris, yang memungkinkan mereka untuk menentukan lokasi mangsa hanya dengan mendengarkan suara. Kemampuan pendengaran yang luar biasa ini memungkinkan mereka mendeteksi suara paling halus, seperti gesekan kaki tikus atau sayap ngengat yang terbang dalam kegelapan total.


Selain pendengaran yang sangat tajam, burung hantu Telinga Panjang juga memiliki penglihatan yang tajam, disesuaikan untuk kondisi cahaya rendah. Mata mereka yang besar dan menghadap ke depan sangat cocok untuk mendeteksi gerakan pada cahaya senja atau fajar yang redup. Meskipun mereka terutama mengandalkan pendengaran untuk menemukan mangsa, penglihatan mereka melengkapi strategi berburu mereka, terutama di habitat terbuka sebagian di mana visibilitas lebih baik.


Burung hantu Telinga Panjang adalah pemburu yang terampil, memangsa berbagai mamalia kecil, burung, dan serangga. Pola makan mereka biasanya terdiri dari tikus, voles, shrews, dan mamalia kecil lainnya yang mereka tangkap dengan cakar tajam dan paruh yang kuat. Mereka juga terkadang memangsa burung kecil seperti burung gereja atau finch, dan sesekali memakan serangga seperti ngengat dan kumbang. Berbeda dengan spesies burung hantu lain yang berburu dari tempat bertengger yang tinggi, burung hantu Telinga Panjang sering berburu sambil terbang rendah di atas ladang dan padang rumput untuk mencari mangsa. Teknik berburu di udara ini memungkinkan mereka mengejutkan mangsa dengan serangan yang cepat dan senyap.


Preferensi habitat mereka juga mempengaruhi perilaku berburu mereka. Burung hantu Telinga Panjang biasanya ditemukan di hutan, pepohonan, dan habitat semak belukar campuran, tempat mereka bertengger dan membuat sarang di antara vegetasi yang lebat. Habitat-habitat ini menyediakan perlindungan yang cukup untuk berburu secara embush dan juga lokasi sarang untuk membesarkan anak-anak mereka. Selama musim berkembang biak, burung hantu Telinga Panjang menjadi lebih teritorial dan akan mempertahankan wilayah berburu mereka dari pengunjung, terutama burung hantu lainnya.


Salah satu aspek perilaku menarik dari burung hantu Telinga Panjang adalah kebiasaan mereka untuk berkumpul di tempat beristirahat bersama. Di luar musim berkembang biak, burung hantu Telinga Panjang sering berkumpul dalam kelompok besar, di mana puluhan atau bahkan ratusan individu bisa berada di dekatnya. Tempat-tempat beristirahat bersama ini berfungsi sebagai pusat sosial, di mana burung hantu dapat saling berbagi informasi tentang sumber makanan dan saling bertukar panggilan kawin. Meskipun mereka berburu sendirian, burung hantu Telinga Panjang yang berada di sekitar dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap predator.


Karakteristik berburu burung hantu Telinga Panjang mencerminkan adaptasi mereka terhadap gaya hidup nokturnal dan peran mereka sebagai pemangsa yang efisien dalam ekosistemnya. Dengan pendengaran yang tajam, penglihatan yang tajam, dan keterampilan berburu yang gesit, burung hantu Telinga Panjang sangat terampil untuk bertahan hidup dalam berbagai habitat dan kondisi. Memahami perilaku berburu mereka semakin memperdalam pengetahuan kita tentang burung-burung yang mempesona ini dan menyoroti hubungan rumit antara pemangsa dan mangsanya di alam liar.