Industri otomotif berperan sebagai penghubung global, namun pengalaman berkendara di Inggris dan Amerika Serikat sangatlah berbeda.


Perbedaan ini tidak hanya terletak pada hal yang paling terlihat, seperti perbedaan mengemudi di sisi kiri atau kanan jalan, tetapi juga mencakup preferensi budaya dan tren industri yang membentuk cara orang berinteraksi dengan kendaraan mereka.


Di Amerika Serikat, terdapat hubungan yang erat dengan kendaraan besar, terutama truk dan SUV. Keberadaan jalan raya yang luas dan pemandangan alam yang terbentang lebar menjadi faktor pendukung popularitas kendaraan besar yang kuat dan tangguh ini. Sementara itu, di Inggris, di mana jalan-jalan cenderung lebih sempit dan harga bahan bakar lebih tinggi, kendaraan kecil dan hemat bahan bakar lebih disukai. Mobil kompak dan hatchback menjadi pilihan utama karena lebih praktis dan ekonomis.


Amerika Serikat juga terkenal dengan budaya mobil klasik yang hidup dan berkembang pesat. Mulai dari mobil-mobil muscle vintage hingga mobil klasik yang dipulihkan dengan penuh perhatian, masyarakat Amerika memiliki apresiasi mendalam terhadap sejarah otomotif. Pameran mobil, lelang, dan pertemuan komunitas menjadi acara rutin yang merayakan keindahan kendaraan yang terawat dengan baik.


Di Inggris, mobil klasik juga memegang peranan penting, dengan acara-acara seperti Goodwood Festival of Speed yang menampilkan keanggunan dan warisan kendaraan vintage. Namun, perbedaan budaya ini terlihat dalam jenis model dan era yang lebih disukai. Di Inggris, perhatian lebih banyak tertuju pada mobil klasik dari era tertentu, sedangkan di Amerika Serikat, segala jenis mobil klasik, terutama yang berkaitan dengan sejarah otomotif Amerika, sangat dihargai.


Pengalaman berkendara di kedua negara ini dipengaruhi oleh kebiasaan dan etika yang berbeda. Di Amerika Serikat, konsep perjalanan jauh atau road trip sangat melekat di budaya masyarakatnya. Jalan-jalan yang luas dan terbuka memberikan kesempatan untuk melakukan perjalanan jarak jauh dengan santai. Sebaliknya, di Inggris, dengan jalan-jalan yang lebih sempit dan berkelok-kelok, dibutuhkan ketelitian dan perhatian lebih dalam mengemudi. Rambu-rambu lalu lintas yang khas seperti roundabout (putaran bundar) adalah fitur yang sering ditemukan di Inggris dan memerlukan pendekatan berbeda dalam pengelolaan lalu lintas, jika dibandingkan dengan persimpangan yang dikendalikan sinyal di Amerika Serikat.


Karena wilayah Amerika Serikat yang luas, perjalanan jauh antar kota sangat umum. Hal ini memunculkan jaringan layanan darurat yang sangat baik, termasuk pom bensin, tempat istirahat, dan restoran di sepanjang jalan raya. Di sisi lain, di Inggris, di mana jarak antar kota relatif lebih pendek, transportasi umum yang efisien lebih diutamakan. Layanan transportasi ini tersebar dengan cermat untuk memenuhi kebutuhan baik bagi perjalanan lokal maupun jarak jauh.


Kesadaran akan lingkungan dan efisiensi bahan bakar juga lebih diperhatikan dalam budaya otomotif Inggris. Peraturan emisi yang lebih ketat dan harga bahan bakar yang tinggi mendorong masyarakat untuk memilih kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Meskipun kesadaran terhadap masalah lingkungan mulai tumbuh di Amerika Serikat, luasnya wilayah negara ini sering kali mengarah pada ketergantungan yang lebih besar terhadap kendaraan pribadi. Namun, kendaraan listrik mulai berkembang pesat di sana, seiring dengan dorongan menuju keberlanjutan.


Industri otomotif di kedua negara ini juga ditandai dengan sejarah motorsport yang kaya, yang memperkaya budaya otomotif masing-masing. Inggris memiliki acara balap yang ikonik seperti Grand Prix Formula 1 di Silverstone dan balapan Isle of Man TT. Di Amerika Serikat, ajang balap seperti Indianapolis 500 dan NASCAR menonjolkan sisi lain dari budaya motorsport, dengan fokus pada balapan lintasan oval dan kecepatan tinggi.


Tren otomotif yang berkembang di kedua negara juga memiliki perbedaan yang menarik. Di Inggris, popularitas kendaraan listrik dan hibrida semakin meningkat, didorong oleh insentif pemerintah dan perhatian terhadap isu lingkungan. Sementara itu, di Amerika Serikat, meskipun pasar truk dan SUV tetap dominan, terdapat peningkatan minat terhadap kendaraan listrik dan upaya untuk mencapainya lebih ramah lingkungan.


Meskipun kecintaan terhadap mobil merupakan bahasa universal, budaya otomotif di Inggris dan Amerika Serikat menunjukkan adanya perbedaan yang menarik antara dua negara besar ini. Baik itu melalui daya tarik mobil klasik, perbedaan dalam kebiasaan mengemudi, atau dorongan menuju keberlanjutan, masing-masing negara mencerminkan karakteristiknya yang unik. Menyelami perbedaan-perbedaan ini memberikan gambaran tentang bagaimana kecintaan terhadap mobil dapat diterjemahkan dalam berbagai cara yang beragam, baik di Inggris maupun di Amerika Serikat.


Apakah Anda Penasaran? Inilah Mengapa Budaya Otomotif Inggris dan Amerika Serikat Sangat Berbeda!