Saat cuaca dingin tiba, banyak orang merasa cemas dan bingung dengan waktu luang yang mendalam. Ketiadaan jadwal atau rutinitas yang biasanya memberikan struktur dalam kehidupan, bisa membuat seseorang merasa tertekan dan bahkan lebih stres daripada ketika mereka sibuk.


Ini adalah fenomena yang sering terjadi, dan bagi banyak individu, liburan tanpa rutinitas yang jelas dapat berpotensi memengaruhi kesehatan mental mereka.


Dampak Kesehatan Mental


Bagi individu dengan gangguan kecemasan, ADHD, atau OCD, ketidakhadiran rutinitas sehari-hari selama liburan dapat memperburuk tingkat stres. Rutinitas harian menciptakan stabilitas dalam kehidupan seseorang, dan tanpa adanya rutinitas ini, individu mungkin merasa kehilangan arah dan kewalahan. Bagi mereka yang memiliki ADHD, adanya keseimbangan stimulasi sangat penting. Waktu luang yang terlalu lama tanpa stimulasi dapat menyebabkan pikiran yang mengembara dan perasaan gelisah. Sementara itu, bagi mereka yang memiliki OCD atau kecemasan, liburan yang tidak terstruktur bisa memicu munculnya pikiran cemas atau intrusif karena otak tidak terlibat secara cukup.


Efek Dopamin


Terlalu banyak waktu luang yang tidak terencana dapat mengganggu sistem penghargaan dopamin di otak, yang berperan penting dalam motivasi dan fokus. Ketika stimulasi berkurang, otak berusaha mencari cara untuk menjaga keseimbangan dan, akibatnya, seseorang bisa merasa bosan, gelisah, atau cemas. Bagi mereka yang memiliki ADHD atau OCD, rendahnya tingkat stimulasi ini bisa menyebabkan impulsivitas, kesulitan berkonsentrasi, munculnya pikiran intrusif, atau perilaku kompulsif sebagai cara otak mencoba mengatasi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh rendahnya kadar dopamin.


Menemukan Keseimbangan


Tujuan utama saat liburan adalah menemukan cara yang seimbang untuk memberikan stimulasi yang dibutuhkan otak sambil tetap memberi waktu untuk pemulihan. Memadukan kegiatan yang melibatkan tubuh dan pikiran, seperti menonton film sambil membungkus hadiah atau memasak bersama teman, dapat membantu menjaga tingkat stimulasi yang sehat. Penting untuk tetap menjaga rutinitas tertentu, meskipun dalam mode liburan, untuk memberikan rasa normalitas dan kestabilan selama masa liburan.


Hindari Tekanan yang Tidak Perlu


Memberikan tekanan berlebihan pada diri sendiri untuk benar-benar bersantai atau memaksimalkan setiap momen liburan justru dapat menambah stres. Relaksasi seharusnya dilihat melalui lensa nilai-nilai pribadi, dengan kegiatan yang sejalan dengan tujuan hidup yang bermakna. Setiap orang memiliki cara berbeda untuk bersantai, dan sangat penting untuk memberi izin kepada diri sendiri untuk beristirahat dengan cara yang terasa nyaman, apakah itu dengan menulis jurnal, berjalan-jalan, atau melakukan kegiatan kreatif.


Perawatan Diri dan Pemeliharaan Kesehatan Mental


Penting untuk memprioritaskan perawatan diri sebagai pemeliharaan yang esensial, dengan memandang waktu istirahat sebagai kesempatan untuk mengisi kembali energi dan meningkatkan keterlibatan dalam aspek kehidupan lainnya. Mengelola ekspektasi dan menemukan ritme yang sesuai dengan kebutuhan pribadi sangat penting untuk menghindari kelelahan. Selama musim liburan, fokuskan pada kegiatan yang benar-benar bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisik Anda, dengan tujuan menemukan keseimbangan yang tepat untuk memiliki pikiran yang lebih sehat dan bahagia.


Liburan adalah kesempatan yang sangat berharga untuk mengisi ulang energi, namun tanpa struktur yang tepat, banyak orang justru merasa kewalahan dan lebih cemas. Jika Anda dapat menemukan keseimbangan antara stimulasi yang sehat dan waktu istirahat, Anda akan mampu menikmati liburan dengan lebih bermakna tanpa kehilangan keseimbangan mental. Jangan biarkan cuaca dingin atau perubahan rutinitas membuat Anda tertekan; mulailah dengan langkah-langkah kecil untuk merencanakan liburan yang menyenangkan, tanpa memberikan tekanan yang berlebihan pada diri sendiri.