Mengumpulkan jamur di hutan sebagai hidangan memang kegiatan yang menyenangkan bagi sebagian orang. Namun, sebelum memutuskan untuk memakan jamur tersebut, Anda harus tahu bahwa beberapa jamur sangat beracun dan dapat membahayakan kesehatan bahkan nyawa Anda.


Jadi, apakah Anda tahu mengapa beberapa jamur bisa sangat beracun? Artikel ini akan mengajak Anda untuk mengenal delapan jamur paling beracun di dunia. Meskipun terlihat cantik, mereka menyimpan racun mematikan. Simak penjelasan berikut!


1. Angel Penghancur (Destroying Angel)


Destroying angel adalah salah satu jamur yang paling berbahaya dan dapat ditemukan di Eropa. Jamur ini memiliki kemiripan yang sangat tinggi dengan jamur beracun seperti Amanita bisporus (A. bisporigera) dan A. ocreata yang ada di Amerika Utara. Meskipun jamur ini memiliki bau yang sangat tidak menyenangkan sehingga orang enggan mendekatinya, racunnya tetap mematikan. Gejala keracunan akan muncul dalam 8 hingga 24 jam setelah memakannya, seperti muntah, diare, rasa haus yang ekstrem, keringat malam, dan kram. Setelah satu hari, gejala mungkin mereda, namun akan muncul kembali lebih parah. 90% orang yang keracunan akan meninggal akibat gagal hati dalam 2 hingga 10 hari.



2. Angel Kematian (Death Angel)


Angel of Death atau Angel Kematian adalah jamur yang sangat beracun dan sering kali tertukar dengan jamur yang dapat dimakan. Jamur ini mengandung amanitin, racun yang menghambat RNA polimerase dan mengganggu fungsi seluler. Keracunan biasanya dimulai pada hati dan ginjal dan dapat berakibat fatal dalam waktu 2 hari. Jamur ini sangat berbahaya dan harus dihindari dengan hati-hati.


3. Topi Tengkorak Musim Gugur (Autumn Skullcap)


Galerina marginata, atau yang dikenal dengan nama topi tengkorak musim gugur, dapat ditemukan di daerah beriklim sedang di seluruh dunia. Walaupun jamur ini memiliki penampilan yang mirip dengan jamur halusinogen dari genus Photocap, faktanya ia sangat beracun. Spora jamur ini berwarna coklat muda, berbeda dengan warna gelap atau lavender yang dimiliki oleh jamur dalam genus Photocap. Karena ukurannya yang kecil, kadang sulit untuk membedakan antara jamur ini dengan jamur lain yang lebih aman, yang tumbuh di lokasi yang sama.



4. Amanita Phalloides (Death Cap)


Amanita phalloides, yang lebih dikenal dengan nama jamur topi kematian (death cap), adalah salah satu jamur paling beracun di dunia. Jamur ini tersebar luas di Eropa dan tumbuh bersimbiosis dengan pohon-pohon daun lebar dalam bentuk mikoriza. Terkadang, amanita ini juga tersebar ke lingkungan baru melalui penanaman spesies pohon non-pribumi seperti ek, kastanye, dan pinus. Racun utama yang terkandung dalam jamur ini adalah α-amanitin yang dapat menyebabkan kerusakan fatal pada hati dan ginjal. Hanya dengan 30 gram jamur ini, Anda bisa mengalami gagal ginjal dalam waktu singkat.


5. Topi Kematian Marmer (Marbled Death Cap)


Topi kematian marmer, yang juga mengandung amanitin, sangat beracun dan sering ditemukan di Hawaii, Australia, dan Afrika Selatan. Jamur ini termasuk dalam genus yang sama dengan topi kematian dan sering tumbuh di hutan pohon cemara dan hutan eucalyptus. Meski tampak indah, jamur ini sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa Anda jika termakan.



6. Morel Palsu Berkerudung (Hooded False Morel)


Morel palsu berkerudung adalah jamur berbentuk pelana cokelat yang sering tertukar dengan morel yang lezat, padahal jamur ini sangat berbahaya jika tidak dimasak dengan benar. Jamur ini mengandung racun gyromitrin, yang akan diubah oleh tubuh menjadi metilhidrazin, salah satu bahan dalam bahan bakar roket. Meski tidak seberacun jamur lain jika dimakan dalam jumlah kecil, efek jangka panjangnya sangat merusak tubuh manusia. Ini adalah karsinogen serius yang dapat memengaruhi tubuh Anda dalam jangka panjang.


7. Gyromitra Esculenta


Gyromitra esculenta adalah jamur yang banyak ditemukan di Eropa dan Amerika Utara. Biasanya muncul pada musim semi dan awal musim panas, tumbuh di tanah berpasir di bawah pohon konifer. Meskipun sering dianggap sebagai jamur lezat di beberapa negara seperti Skandinavia dan Eropa Timur, kenyataannya jamur ini sangat beracun dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan gastrointestinal bahkan koma jika dimakan. Keberadaannya yang populer sebagai hidangan di beberapa daerah tidak mengurangi bahaya yang ditimbulkan.



8. Fly Agaric (Amanita Muscaria)


Fly agaric adalah jamur yang paling terkenal di dunia, terutama berkat penampilannya yang mencolok dalam permainan Super Mario. Jamur ini memiliki sifat halusinogen dan beracun, dengan tubuh yang berwarna merah cerah dan dihiasi dengan sisik putih atau kekuningan. Gejala keracunan meliputi mual berat, muntah, sakit perut, diare, kebingungan mental, keringat berlebihan, menggigil, kejang otot, detak jantung lambat, dan kesulitan bernapas. Jika Anda menemukan jamur ini di alam liar, hindarilah karena bisa sangat berbahaya bagi tubuh Anda.


Jamur memiliki keindahan tersendiri dengan berbagai bentuk dan warna yang mencolok, tetapi jangan tertipu oleh penampilannya. Banyak jamur yang tampak menarik namun sangat berbahaya dan beracun bagi tubuh manusia. Sebelum mengonsumsi jamur dari alam liar, pastikan Anda mengetahui jenis jamur tersebut dan apakah aman untuk dimakan. Mengumpulkan jamur memang menyenangkan, tetapi keselamatan Anda harus selalu menjadi prioritas utama! Jangan sampai salah pilih jamur yang berpotensi merusak kesehatan Anda.