Rusa roe merupakan salah satu spesies rusa yang paling umum dan dikenal di Eropa. Hewan ini memiliki sejumlah ciri khas yang membedakannya dari spesies rusa lainnya. Ukuran tubuh dan perilaku mereka yang unik menjadikan rusa roe objek menarik bagi para penggemar satwa liar dan peneliti.
Ciri Fisik Rusa Roe
Rusa roe adalah hewan yang relatif kecil, dengan bobot tubuh rata-rata antara 10 hingga 25 kg pada individu dewasa. Untuk memberikan gambaran, berat rata-rata seorang pria di Inggris sekitar 79 kg dengan tinggi sekitar 1,77 meter. Perbedaan ukuran ini memberikan kesan rusa roe yang tampak lebih lincah dan ramping. Rusa jantan, yang disebut sebagai "buck", biasanya memiliki tanduk kecil yang berkembang hingga tiga titik saat sudah dewasa. Tanduk rusa roe memiliki tekstur khas yang disebut "pearled" atau "berbulu", karena permukaannya dipenuhi dengan nodul yang menonjol.
Betina, yang disebut "doe", memiliki ukuran tubuh yang hampir sama dengan jantan dan tidak memiliki tanduk, namun mereka tetap memiliki ciri khas yang serupa, seperti area putih yang jelas pada bagian belakang yang tampak mencolok baik di musim panas maupun musim dingin. Pada musim panas, bulu mereka berwarna merah kekuningan yang cerah, sedangkan pada cuaca dingin, bulu mereka berubah menjadi abu-abu kehitaman. Baik jantan maupun betina memiliki mata besar berwarna hitam dan telinga besar, serta area pucat di sekitar hidung dan mulut yang memberi mereka penampilan yang mencolok.
Habitat dan Sebaran Rusa Roe
Secara historis, rusa roe berasal dari Kepulauan Inggris, dengan catatan keberadaannya yang ditemukan sejak periode Mesolitikum (6000 hingga 10.000 SM). Meskipun pada suatu waktu mereka hampir punah karena perburuan berlebihan dan deforestasi, upaya pelestarian pada abad ke-20, seperti penanaman hutan dan pengenalan kembali populasi ke habitat alami mereka, telah membantu meningkatkan jumlah mereka. Saat ini, rusa roe dapat ditemukan di sebagian besar wilayah Inggris, kecuali Irlandia Utara.
Rusa roe lebih suka tinggal di kawasan hutan, namun mereka juga dapat ditemukan di daerah dengan semak belukar, pagar hidup, dan lahan pertanian. Mereka sering berada di pinggiran hutan dan semakin sering muncul di daerah perkotaan seiring dengan kemampuan mereka beradaptasi dengan lingkungan baru. Preferensi habitat ini menjadikan mereka hewan yang sangat adaptif dan dapat bertahan hidup di kawasan pedesaan maupun yang lebih urban.
Perilaku dan Perkembangbiakan
Musim perkawinan bagi rusa roe berlangsung antara pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus, di mana jantan (buck) akan menjadi sangat teritorial. Mereka akan menjaga wilayahnya dengan keras terhadap jantan lainnya dan sering terlibat dalam perkelahian agresif untuk mempertahankan dominasi. Jantan yang memenangkan perkelahian tersebut akan memperoleh hak untuk mengakses betina (doe) di wilayahnya. Musim kawin ini dikenal dengan nama "rut", dan meskipun perkawinan terjadi pada periode ini, telur yang telah dibuahi tidak segera menempel pada rahim. Sebagai gantinya, terjadi penundaan implantasi, yang memungkinkan betina melahirkan pada musim semi, suatu adaptasi strategis untuk menghindari kelahiran pada cuaca dingin yang keras.
Masa kehamilan rusa roe berlangsung sekitar sembilan bulan, dengan empat bulan pertama tidak ada pertumbuhan embrio, diikuti dengan lima bulan perkembangan embrio. Betina biasanya melahirkan dua hingga tiga anak, yang dikenal dengan sebutan "kids", biasanya pada bulan Mei atau Juni. Namun, beberapa bulan pertama kehidupan anak rusa roe sangat berisiko, dengan tingkat kematian yang tinggi pada tahap awal kehidupan mereka.
Rusa Roe dalam Ekosistem
Rusa roe sering kali dipandang sebagai berkah yang bercampur dengan tantangan di pedesaan. Di satu sisi, mereka dapat merusak hutan muda dan tanaman pertanian melalui kegiatan merumput. Di sisi lain, banyak pemilik lahan yang menganggap rusa sebagai sumber daya yang berharga, yang dimanfaatkan untuk kegiatan berburu dan penjualan daging rusa (venison), yang memberikan pendapatan yang signifikan. Tantangannya adalah menjaga populasi rusa roe yang seimbang, antara kebutuhan lingkungan dan kepentingan manusia yang bergantung padanya.
Tanda-Tanda Aktivitas Rusa Roe
Rusa roe meninggalkan beberapa jejak yang membantu menunjukkan keberadaan mereka. Jejak tapak kaki mereka yang kecil, sekitar 4 cm panjangnya, sering terlihat di tanah yang lembut, bersama dengan area-area vegetasi yang telah mereka ganggu. Selain itu, mereka juga sering menandai wilayahnya dengan cara berkemih, yang merupakan perilaku khas spesies ini. Anda juga mungkin menemukan area pohon atau cabang kecil yang tergores, tempat rusa menggosokkan tanduk mereka. Jejak-jejak ini dapat memberikan petunjuk tentang pergerakan dan wilayah mereka, membantu para ahli melacak aktivitas mereka.
Rusa roe adalah makhluk yang mempesona dengan sejarah yang kaya dan peran penting dalam ekosistem. Meskipun mereka menghadapi tantangan dari aktivitas manusia, kemampuan beradaptasi dan ketahanan mereka menjadikan mereka contoh luar biasa tentang bagaimana alam mampu berkembang meski menghadapi kesulitan. Apakah dilihat sebagai ancaman bagi tanaman atau sebagai sumber daya satwa liar yang bernilai, rusa roe terus memikat perhatian masyarakat di Inggris dan Eropa.