Succulent sering dianggap sebagai tanaman yang sangat mudah dirawat karena sifatnya yang tahan banting. Namun, bahkan para ahli berkebun sekalipun kadang melihat tanaman ini kesulitan tumbuh dengan baik.
Untuk membantu Anda menjaga tanaman succulent tetap sehat dan berkembang, berikut adalah panduan lengkap merawatnya, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
1. Sirami Dengan Hati-Hati
Kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh pemilik succulent adalah overwatering atau penyiraman berlebihan. Succulent hanya perlu disiram ketika media tanamnya benar-benar kering. Cara penyiraman yang efektif adalah dengan meletakkan pot di atas nampan yang berisi air dangkal, sehingga air bisa meresap ke dalam tanah. Setelah tanah terasa lembap, segera angkat pot dari nampan tersebut. Hal ini akan memastikan tanaman tidak terendam air terlalu lama, yang bisa menyebabkan akar membusuk.
2. Tanam di Pot dengan Lubang Drainase
Succulent dapat tumbuh dengan baik di berbagai macam pot, baik itu pot tanah liat, mangkuk bekas, atau bahkan buku yang sudah dilubangi, selama Anda memahami kebutuhan perawatannya. Namun, pastikan pot Anda memiliki lubang drainase. Succulent tidak boleh dibiarkan terendam air dalam waktu lama, karena hal ini bisa menyebabkan akar busuk. Pot dari tanah liat sangat cocok untuk tanaman ini karena bersifat porus dan memungkinkan kelembapan berlebih cepat menguap. Pot keramik juga bisa menjadi pilihan yang baik. Untuk pemula, pot dengan sistem penyiraman otomatis dan nampan drainase bawaan juga merupakan pilihan yang sangat praktis dan terjangkau.
3. Tanam di Media Tanam yang Cepat Mengering
Succulent lebih suka media tanam yang cepat mengering. Gunakan campuran tanah pot yang dirancang khusus untuk succulent dan kaktus. Tanah pot biasa biasanya mengandung terlalu banyak bahan organik yang menyimpan kelembapan, yang justru tidak baik untuk tanaman ini. Untuk pertumbuhan optimal, campurkan tanah pot dengan pasir dan perlit agar air bisa mengalir dengan baik.
4. Jaga Suhu Agar Tetap Nyaman
Meskipun tanaman ini tahan terhadap panas, succulent tidak menyukai suhu ekstrem. Tanaman ini lebih cocok tumbuh di suhu sedang, antara 21°C hingga 32°C. Tempatkan tanaman di dekat jendela yang mendapatkan sinar matahari langsung, atau di luar ruangan yang teduh selama musim panas. Suhu dingin bisa membahayakan succulent, oleh karena itu tanaman ini lebih cocok menjadi tanaman dalam ruangan di banyak daerah dengan cuaca dingin.
5. Atur Pencahayaan dengan Benar
Succulent membutuhkan campuran sinar matahari dan bayangan yang tepat. Terlalu banyak matahari dapat membakar daunnya, sementara terlalu sedikit sinar matahari dapat membuat tanaman tumbuh lemah dan ramping. Secara umum, succulent dengan warna hijau, kuning, atau bercorak lebih menyukai bayangan lebih banyak, sementara yang berwarna merah, abu-abu, biru, atau berbentuk tajam membutuhkan lebih banyak sinar matahari. Jika Anda menanamnya di luar, pastikan tanaman mendapatkan sinar matahari pagi dan bayangan pada siang hari. Untuk tanaman di dalam rumah, jendela yang menghadap ke selatan adalah tempat yang ideal untuk mendapatkan cahaya terang yang dibutuhkan.
6. Pertahankan Warna Menarik dengan Sinar Matahari
Succulent yang berwarna cerah, seperti aeonium, kalanchoe bantalan, serta beberapa varietas sempervivum dan echeveria, membutuhkan sedikitnya enam jam sinar matahari setiap hari untuk menjaga warna mereka tetap cerah. Jika kurang sinar matahari, warna-warna ini akan memudar dan tanaman akan tumbuh panjang dan lemah. Untuk warna yang paling intens, tanaman ini membutuhkan suhu hangat di siang hari dan suhu sejuk di malam hari pada musim semi, yang akan memperkaya warna mereka.
7. Beri Waktu Istirahat di Cuaca Dingin
Sebagian besar succulent akan memasuki masa dormansi saat cuaca dingin, yaitu berhenti tumbuh dan beristirahat. Di masa ini, hindari memberi pupuk dan hanya siram mereka secukupnya untuk menjaga media tanam tidak kering sepenuhnya. Succulent sangat rentan terhadap akar busuk saat dormansi, sehingga penting untuk tidak memberi air berlebihan. Air dan nutrisi yang mereka simpan akan cukup untuk bertahan hingga musim semi.
8. Bawa Mereka Keluar Rumah
Tanaman succulent dalam ruangan juga memerlukan waktu di luar rumah selama musim semi dan panas. Biarkan mereka menikmati air hujan yang mengandung oksigen dan mineral-mineral yang tidak ada dalam air keran. Sirkulasi udara segar juga bermanfaat bagi mereka. Namun, hati-hati agar tidak menempatkan mereka langsung di bawah sinar matahari yang terik, karena perubahan cahaya yang mendadak dapat membakar daunnya.
9. Beri Pupuk dengan Bijak
Selama musim pertumbuhan aktif (musim semi hingga musim gugur), succulent akan mendapatkan manfaat dari pemberian pupuk secara berkala. Gunakan pupuk dengan komposisi 10-10-10 yang diencerkan setengah kekuatannya. Hindari memberi pupuk selama cuaca dingin, karena tanaman sedang dalam masa dormansi.
10. Periksa dari Hama
Meskipun tanaman succulent cukup kuat, mereka masih rentan terhadap hama seperti aphids, tungau laba-laba, dan kutu mealy. Secara rutin, periksa tanaman Anda dari kemungkinan serangan hama ini. Aphids bisa dengan mudah dibersihkan dengan menyiramnya menggunakan air bertekanan tinggi, proses ini mungkin perlu dilakukan beberapa kali dalam beberapa minggu. Tungau laba-laba dan kutu mealy dapat merusak tanaman dengan cepat, jadi segera tangani hama ini untuk melindungi tanaman Anda.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan dapat merawat succulent dengan lebih baik dan menikmati keindahannya sepanjang tahun. Jangan lewatkan tips ini jika Anda ingin tanaman Anda tetap sehat, cantik, dan berkembang dengan baik!