Pada tahun 1990-an, energi angin menjadi primadona, diikuti oleh energi surya yang mendominasi tahun 2000-an, dan kemudian pada dekade 2010-an, baterai mulai menjadi fokus utama dalam revolusi energi. Kini, memasuki dekade 2020-an, fase selanjutnya dari revolusi energi mulai terbuka, dan semuanya berfokus pada hidrogen.


Setiap minggu, kita mendengar kabar tentang proyek dan kemajuan terobosan dalam pengembangan hidrogen. Hidrogen, molekul terkecil yang ada di alam semesta, menyimpan potensi besar sebagai bahan bakar bersih yang akan mengarahkan transisi energi global.


Potensi Hidrogen sebagai Sumber Energi Bersih


Hidrogen memiliki berbagai kegunaan yang menjadikannya bahan bakar bersih yang sangat menjanjikan. Gas ini dapat digunakan dalam mesin atau sel bahan bakar untuk menggerakkan kendaraan, menghasilkan listrik, dan menyediakan panas. Lebih jauh lagi, hidrogen juga berfungsi sebagai bahan dasar untuk berbagai produk kimia, seperti amonia (komponen penting dalam pembuatan pupuk) dan metanol (yang digunakan dalam produksi plastik). Keindahan hidrogen adalah kemampuannya untuk disimpan dalam jangka waktu panjang di dalam tangki atau penyimpanan garam batu, menjadikannya kandidat potensial untuk penyimpanan energi jangka panjang.


Salah satu atribut penting dari hidrogen adalah kemampuannya untuk menggantikan bahan bakar fosil sepenuhnya tanpa menghasilkan karbon dioksida yang berbahaya. Hidrogen dianggap sebagai sumber energi nol karbon, mirip dengan listrik, namun memiliki keunggulan khusus untuk mendekarbonisasi sektor-sektor yang sulit seperti industri berat, transportasi jarak jauh, dan penyimpanan energi musiman. Banyak skenario dekarbonisasi yang menganggap hidrogen sebagai elemen kunci untuk mencapai emisi nol bersih pada pertengahan abad ke-21. Misalnya, Badan Energi Internasional (IEA) dan Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) memproyeksikan bahwa hidrogen akan menyumbang 12-13% dari permintaan energi akhir pada tahun 2050, lonjakan signifikan dari kehadirannya yang hampir tidak terlihat saat ini.


Perkembangan Sektor Energi Hidrogen yang Pesat


Sektor energi hidrogen kini telah berkembang menjadi industri besar. Namun, terdapat tiga karakteristik utama dari pasar energi hidrogen saat ini yang menandakan adanya pergeseran transformasional di masa depan. Saat ini, produksi hidrogen sebagian besar masih bergantung pada bahan bakar fosil yang tidak terkendali, dan hidrogen utamanya digunakan sebagai bahan baku. Untuk membuka potensi penuh hidrogen dalam lanskap energi bersih, setiap mata rantai dalam proses ini perlu mengalami perubahan besar. Produksi harus beralih ke bahan baku yang lebih bersih, dan konsumsi harus berdiversifikasi ke industri-industri baru. Hidrogen dan turunannya mungkin akan berkembang menjadi komoditas energi untuk perdagangan internasional.


Namun, masih ada perdebatan yang terus berlanjut mengenai jalur pertumbuhan hidrogen bersih, terutama mengenai bagaimana cara memproduksi hidrogen dan industri mana saja yang harus menggunakannya. Di sisi produksi, terdapat dua metode utama untuk menghasilkan hidrogen bersih, yaitu hidrogen "hijau", yang diproduksi dari listrik terbarukan, dan hidrogen "biru", yang berasal dari gas alam dengan teknologi penangkapan karbon.


Hidrogen Hijau: Masa Depan yang Lebih Murah dan Lebih Efisien


Selain itu, hidrogen hijau menunjukkan potensi terbesar untuk pengurangan biaya. Banyak perkiraan sekarang menyarankan bahwa hidrogen hijau akan menjadi lebih hemat biaya dibandingkan hidrogen biru dan "abu-abu" (yang diproduksi dari bahan bakar fosil yang tidak terkendali) sebelum dekade ini berakhir. Hal ini memberikan harapan besar bagi masa depan energi bersih dan menunjukkan bahwa hidrogen bisa menjadi komponen utama dalam dekarbonisasi dunia.


Hidrogen sebagai Kunci Transisi Energi Bersih Global


Perkembangan pesat dalam teknologi hidrogen menunjukkan bahwa masa depan energi bersih sangat tergantung pada kemampuan kita untuk memanfaatkan hidrogen secara maksimal. Dengan kapasitasnya untuk menggantikan bahan bakar fosil dan memberikan solusi untuk sektor-sektor yang sulit didekarbonisasi, hidrogen memiliki potensi untuk memainkan peran kunci dalam transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan. Industri-industri besar, seperti transportasi dan produksi plastik, bisa mendapatkan manfaat besar dari peralihan ke hidrogen, dan hal ini juga berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan baru di sektor energi terbarukan.


Dengan terus berkembangnya riset dan teknologi, serta meningkatnya komitmen global terhadap energi bersih, hidrogen memiliki potensi untuk menjadi sumber energi utama yang mendukung keberlanjutan dan mengurangi ketergantungan dunia terhadap bahan bakar fosil. Ke depannya, hidrogen bisa menjadi solusi revolusioner yang menjawab tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan energi yang ramah lingkungan di masa depan.


Kita berada di ambang revolusi energi baru, dan hidrogen akan menjadi pendorong utama perubahan ini. Dengan potensi luar biasa untuk menghasilkan energi bersih, menyimpan energi dalam jangka panjang, dan menggantikan bahan bakar fosil, hidrogen membawa harapan besar bagi masa depan dunia yang lebih hijau. Meskipun tantangan masih ada, terutama dalam hal produksi dan penerapannya, peluang yang ditawarkan oleh hidrogen sangat menjanjikan dan akan menjadi bagian penting dalam mewujudkan masa depan energi bersih yang lebih berkelanjutan.