Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa anak tengah dan individu dari keluarga besar cenderung memiliki sifat lebih ramah, jujur, dan rendah hati dibandingkan dengan saudara mereka.


Temuan ini menantang penelitian sebelumnya tentang hubungan antara urutan kelahiran dan dinamika kepribadian.


Stereotip umum seringkali mengaitkan urutan kelahiran seseorang dengan sifat-sifat tertentu. Anak pertama biasanya dianggap ambisius dan bertanggung jawab karena sering dijadikan panutan bagi adik-adiknya. Sebaliknya, anak bungsu sering diasosiasikan dengan sifat manja karena mereka sering mendapat perhatian lebih dari orang tua. Sementara itu, anak tengah memiliki reputasi sebagai penengah yang sering merasa terabaikan karena perhatian orang tua cenderung terpecah antara kakak dan adik.


Namun, apakah stereotip ini selalu benar? Banyak penelitian sebelumnya gagal membuktikan generalisasi ini secara konsisten. Studi-studi awal sering menggunakan sampel kecil, sehingga hasilnya tidak dapat mewakili populasi yang lebih luas. Selain itu, faktor lain seperti pola asuh, budaya, dan lingkungan sosial sering kali tidak diperhitungkan, padahal faktor-faktor ini memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan kepribadian seseorang.


Penelitian Sebelumnya


Pada tahun 2015, dua penelitian besar melibatkan ribuan peserta untuk menyelidiki hubungan antara urutan kelahiran dan kepribadian. Penelitian ini menggunakan model kepribadian Lima Besar (Big Five), yang mencakup lima dimensi utama:


1. Ekstroversi/Introversi: Tingkat kenyamanan seseorang dalam berinteraksi sosial.


2. Keramahan (Agreeableness): Kecenderungan seseorang untuk bersikap ramah dan kooperatif.


3. Keterbukaan terhadap Pengalaman (Openness to Experience): Keingintahuan dan kreativitas seseorang.


4. Neurotisisme: Kecenderungan untuk mengalami emosi negatif seperti kecemasan.


5. Kesadaran (Conscientiousness): Tingkat kedisiplinan dan tanggung jawab seseorang.



Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara urutan kelahiran dan sifat-sifat kepribadian berdasarkan model ini. Meski ada sedikit korelasi antara urutan kelahiran dengan tingkat kecerdasan anak sulung, dampaknya sangat kecil sehingga tidak relevan untuk dijadikan dasar generalisasi. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kepribadian seseorang lebih dipengaruhi oleh faktor lain, seperti genetik dan lingkungan.


Temuan Baru


Berbeda dengan penelitian sebelumnya, sebuah studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) menggunakan alat penilaian kepribadian baru bernama HEXACO. Model ini mencakup enam dimensi kepribadian, yaitu:


1. Kejujuran/Kerendahan Hati (Honesty/Humility): Sifat tulus, tidak egois, dan tidak materialistis.


2. Emosionalitas (Emotionality): Kemampuan seseorang dalam menghadapi tekanan emosional.


3. Ekstroversi (Extraversion): Tingkat antusiasme dan kenyamanan dalam bersosialisasi.


4. Keramahan (Agreeableness): Fokus pada sikap adaptif, toleransi, dan pemaaf.


5. Kesadaran (Conscientiousness): Kedisiplinan dan tanggung jawab.


6. Keterbukaan terhadap Pengalaman (Openness to Experience): Rasa ingin tahu dan imajinasi.



Dalam studi ini, anak tengah dan individu dari keluarga besar ditemukan memiliki kepribadian yang lebih fleksibel. Mereka juga cenderung mengutamakan harmoni dan memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik. Hal ini dipengaruhi oleh dinamika keluarga besar, di mana anak tengah sering harus berbagi perhatian dan belajar menavigasi hubungan dengan banyak saudara.


Mengapa Anak Tengah Lebih Adaptif?


Anak tengah sering kali menghadapi tantangan unik dalam keluarga. Mereka berada di antara kakak yang lebih dominan dan adik yang sering mendapat perhatian khusus. Situasi ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik. Mereka cenderung menjadi mediator dalam konflik keluarga dan belajar untuk menghargai sudut pandang orang lain.



Selain itu, anak tengah sering merasa harus "bersaing" untuk mendapatkan perhatian orang tua. Namun, pengalaman ini justru mengajarkan mereka untuk menjadi lebih mandiri, kreatif, dan inovatif dalam mencari solusi. Tidak mengherankan jika banyak anak tengah yang tumbuh menjadi individu yang sukses dalam berbagai bidang.


Faktor Lingkungan dan Pengaruhnya


Meskipun temuan ini menarik, penting untuk diingat bahwa kepribadian seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh urutan kelahiran. Pola asuh orang tua, lingkungan sosial, dan pengalaman hidup juga memiliki peran yang sangat penting. Misalnya, anak tengah yang dibesarkan dalam keluarga yang harmonis dan suportif mungkin memiliki kepribadian yang berbeda dengan anak tengah yang tumbuh dalam lingkungan penuh konflik.



Selain itu, dinamika keluarga besar juga memberikan pengalaman unik bagi anak tengah. Mereka terbiasa berbagi sumber daya, baik itu perhatian, kasih sayang, maupun barang materi. Hal ini membantu mereka mengembangkan sifat empati dan kemampuan bekerja sama yang tinggi.


Pentingnya Penelitian Lanjutan


Studi terbaru ini membuka pandangan baru tentang hubungan antara urutan kelahiran, ukuran keluarga, dan kepribadian. Dengan menggunakan alat penilaian seperti HEXACO, penelitian di masa depan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam. Penelitian semacam ini juga membantu mematahkan mitos-mitos yang sering melekat pada stereotip urutan kelahiran.



Bagi Anda yang merupakan anak tengah atau berasal dari keluarga besar, temuan ini mungkin membantu Anda lebih memahami bagaimana dinamika keluarga membentuk sifat-sifat yang Anda miliki hari ini. Pada akhirnya, setiap individu adalah unik, dan kepribadian seseorang tidak sepenuhnya ditentukan oleh urutan kelahiran saja.