Kylian Mbappé, bintang sepak bola asal Prancis, telah membuat gempar dunia dengan keterampilan luar biasa dan pencapaiannya yang memecahkan rekor. Sejak membawa tim nasional Prancis menjuarai Piala Dunia 2018 pada usia 19 tahun, namanya langsung identik dengan prestasi tinggi di dunia sepak bola.
Memiliki teknik yang luar biasa, daya tahan fisik yang kuat, tekad yang tak kenal takut, serta ketenangan yang mengagumkan di lapangan, Mbappé mampu memberikan tekanan besar pada lawan, memaksakan kesalahan defensif dan menciptakan peluang.
Momentum Tak Terhentikan di Piala Dunia
Pada Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar, Mbappé berhasil meraih Sepatu Emas dengan delapan gol, melampaui Lionel Messi dari Argentina. Pencapaian ini jauh lebih baik dibandingkan dengan empat gol yang dicetaknya pada turnamen 2018. Sebagai pemain Paris Saint-Germain (PSG), nilai pasar Mbappé semakin melambung seiring dengan pengaruhnya yang terus berkembang. Gajinya yang semula €17,5 juta pada tahun 2018 kini melonjak menjadi €90,91 juta berkat kontrak tiga tahun senilai €300 juta yang ditandatangani pada 2022. Selain itu, ia menjadi pemain kedua di bawah usia 20 tahun yang berhasil mencetak gol di final Piala Dunia sejak Pelé dari Brasil, sebuah pencapaian luar biasa yang diraihnya pada turnamen 2018. Pada Piala Dunia 2022, ia mendominasi babak grup, mencetak gol melawan Australia dan dua gol melawan Denmark, yang mengakhiri kutukan juara bertahan. Dua golnya ke gawang Polandia di babak 16 besar membawa Prancis melaju ke perempat final, semakin memperkokoh statusnya sebagai bakat generasi ini.
Keahlian dan Ketangguhan Tanpa Tanding Menjadikannya Lawan yang Menakutkan
Pelatih legendaris Prancis, Arsène Wenger, pernah menyebut Mbappé sebagai "bakat sepak bola yang luar biasa," menekankan kemampuannya yang serba bisa di lapangan. Tak hanya piawai memanfaatkan sisi lapangan, Mbappé juga cakap dalam memanfaatkan peluang di posisi sentral. Kecepatan eksplosif, kecemerlangan teknis, dan kemampuannya untuk melewati beberapa pemain bertahan memberinya kontrol tak tertandingi dalam pertandingan. Baik saat menguasai bola maupun menciptakan ruang tanpa bola, keberadaannya mengganggu strategi pertahanan lawan, menjadikannya sosok yang sangat ditakuti di dunia sepak bola.
Perjalanan Awal dan Bakat Luar Biasa
Mbappé memulai perjalanan sepak bolanya di Bondy, sebuah pinggiran kota Prancis yang sederhana. Lahir dari ayah asal Kamerun dan ibu asal Aljazair, ia tumbuh di daerah yang sering kali distigmatisasi sebagai tempat kerusuhan sosial. Meskipun begitu, kecintaannya pada sepak bola sudah terlihat sejak usia dini. Pada usia empat tahun, ia menunjukkan kemampuan yang jauh melampaui teman-temannya, yang menjadi dasar dari masa depannya di dunia sepak bola. Ayahnya, yang seorang pelatih lokal, mendukung bakat Mbappé dengan memberikan pelatihan terstruktur di Bondy Sports Association. Pada usia enam tahun, ia sudah menunjukkan bakat dan disiplin yang luar biasa, yang kemudian dipuji oleh mentornya, Antonio Riccardi, yang mengakui dedikasi dan kecerdasan Mbappé.
Terinspirasi oleh Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo telah lama menjadi idola Mbappé, dengan kamarnya dipenuhi poster-poster yang merayakan sang bintang Portugal. Meskipun para penggemar berharap untuk menyaksikan duel Piala Dunia antara keduanya, harapan itu hancur setelah Portugal tersingkir lebih awal di turnamen 2022. Meski demikian, Mbappé tetap mengagumi Ronaldo dan mengenakan nomor punggung 7 di PSG sebagai penghormatan. Bahkan sejak kecil, Mbappé menunjukkan hasrat yang mendalam terhadap sepak bola, sering kali mengulang momen-momen ikonik dan strategi-strategi dalam kamarnya, yang ia ubah menjadi "lapangan latihan pribadinya."
Perjalanan Cepat Menuju Keternamaannya
Bakat Mbappé pertama kali ditemukan oleh pencari bakat top pada usia 12 tahun, yang mengarahkannya untuk bergabung dengan Chelsea Football Club. Pada usia 16 tahun, ia bergabung dengan AS Monaco, menjadi pemain termuda yang pernah bermain di klub tersebut, memecahkan rekor Thierry Henry. Kesuksesannya tidak lepas dari latihan yang tiada henti dan fokus yang tak tergoyahkan. Mbappé mengakui pencapaiannya berkat kerja keras dan ketekunan, menekankan pentingnya persiapan dan komitmen untuk meraih kesuksesan. Merenung tentang perjalanannya, ia menekankan bahwa keyakinan diri dan tekad merupakan faktor penting, serta menyoroti pentingnya disiplin dan dedikasi untuk mencapai puncak kariernya.