Pernahkah Anda penasaran dengan berbagai tren diet yang bermunculan dari waktu ke waktu? Dari yang aneh hingga yang berisiko, berbagai diet ini telah memicu banyak pertanyaan tentang mana yang benar-benar efektif dan mana yang harus dihindari.
Pada tahun 2025, para ahli gizi mulai meluruskan berbagai tren diet dengan memberikan rekomendasi berbasis bukti mengenai cara membangun gaya hidup sehat yang berkelanjutan.
Mari kita jelajahi perjalanan diet ikonik dari masa ke masa dan temukan dampaknya terhadap kesehatan, menurut para ahli di MyFitnessPal. Bersiaplah, karena kita akan menggali lebih dalam mengenai diet-diet paling kontroversial dan menemukan mana yang sebaiknya Anda pertimbangkan dan mana yang seharusnya sudah Anda tinggalkan.
1920-an–1930-an: Diet Jeruk Bali - Memisahkan Fakta dan Mitos
Pada era ini, Diet Jeruk Bali, atau yang dikenal dengan nama "Hollywood Diet," menjadi sangat populer karena klaimnya yang mengaitkan jeruk bali dengan enzim pembakar lemak. Memang benar bahwa menambahkan buah-buahan ke dalam diet Anda dapat membantu penurunan berat badan berkat kandungan seratnya. Namun, perlu dicatat bahwa jeruk bali saja tidak akan dengan ajaib menghilangkan lemak tubuh. Para ahli gizi menekankan pentingnya pola makan yang seimbang dan terkendali kalori untuk penurunan berat badan yang berkelanjutan. Nikmati manfaat jeruk bali dengan bijak, tetapi hindari klaim yang berlebihan yang menjanjikan penurunan berat badan instan.
1940-an–1950-an: The Master Cleanse - Diet Detoks yang Berbahaya
Pada dekade 1940-an, Diet Master Cleanse mulai populer dan sempat kembali dikenal pada awal 2000-an. Diet ini melibatkan konsumsi cairan berupa campuran jus lemon, sirup maple, dan lada cayenne. Diet ini dipromosikan sebagai cara untuk mendetoksifikasi tubuh sekaligus menurunkan berat badan dengan cepat. Namun, para ahli mengingatkan bahwa sebagian besar berat badan yang hilang selama proses detoks ini biasanya adalah cairan tubuh dan massa otot, bukan lemak tubuh yang sebenarnya. Sebagai gantinya, fokuslah pada perubahan pola makan jangka panjang yang dapat memberikan penurunan berat badan yang lebih stabil, dan hindari program detoks yang bisa merusak metabolisme tubuh Anda.
1960-an: Diet Tidur – Resep Bencana
Bayangkan jika Anda bisa menurunkan berat badan dengan cara tidur hampir 20 jam sehari. Diet ekstrem dari tahun 1960-an ini melibatkan penggunaan obat tidur untuk tidur dalam waktu yang lama agar tidak merasa lapar. Diet ini bukan hanya berbahaya, tetapi juga bisa menyebabkan kekurangan gizi dan ketergantungan pada obat tidur. Walaupun tidur yang berkualitas sangat penting untuk manajemen berat badan dan kesehatan secara keseluruhan, tidur yang berlebihan atau menggunakan obat tidur untuk menekan rasa lapar merupakan tanda bahaya. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup, yaitu sekitar tujuh hingga sembilan jam setiap malam, dan cari bantuan profesional jika Anda mengalami masalah dengan pola tidur atau gangguan makan.
1970-an: Diet Telur – Gampang Tapi Tidak Sehat
Pada tahun 1970-an, Diet Telur menjadi populer karena pendekatannya yang sederhana dan kandungan protein tinggi dalam telur. Telur memang kaya akan nutrisi dan bisa menjadi tambahan yang bermanfaat untuk diet yang seimbang. Namun, mengandalkan telur saja dalam jangka panjang bisa menyebabkan kekurangan nutrisi penting lainnya. Seperti halnya diet lainnya, keseimbangan adalah kunci untuk penurunan berat badan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, pastikan untuk mengonsumsi beragam makanan guna memenuhi kebutuhan gizi tubuh Anda, sambil tetap menikmati manfaat telur dalam jumlah yang moderat.
Menjalani Gaya Hidup Sehat untuk Jangka Panjang
Seiring kita meninggalkan tren diet yang sudah usang, ingatlah bahwa penurunan berat badan yang sehat dan kesejahteraan secara keseluruhan memerlukan pendekatan yang holistik. Pilihlah makanan yang kaya nutrisi, pertahankan defisit kalori melalui pola makan seimbang, prioritaskan tidur berkualitas, dan carilah bantuan profesional ketika diperlukan. Dengan langkah-langkah ini, Anda akan bisa mencapai tubuh sehat dan langsing, tidak hanya di tahun 2025, tetapi juga untuk masa depan yang lebih baik.
Diet yang ekstrem memang bisa menggoda untuk dicoba, namun yang terpenting adalah memahami bahwa diet sehat tidak harus mengandalkan solusi instan. Mulailah dengan langkah kecil, dan fokus pada perubahan gaya hidup yang dapat Anda pertahankan dalam jangka panjang. Jadikan hidup Anda lebih sehat dan bugar tanpa harus tergantung pada tren diet yang bisa merugikan tubuh Anda.