Kesehatan usus kini menjadi topik yang semakin populer, berpindah dari lingkup medis ke pembicaraan sehari-hari di acara makan malam.
Dengan semakin banyaknya penelitian yang mengungkap betapa pentingnya kesehatan usus untuk kesejahteraan secara keseluruhan, mulai dari kekebalan tubuh hingga suasana hati dan bahkan fungsi kognitif, tidak mengherankan jika banyak orang berusaha menemukan cara untuk meningkatkannya.
Salah satu cara yang paling mudah dan menyenangkan untuk meningkatkan kesehatan usus adalah dengan meningkatkan keragaman tanaman dalam diet Anda. Ini bukan soal melakukan perubahan drastis, tetapi lebih kepada memasukkan penyesuaian kecil yang sesuai dengan kehidupan, preferensi, dan kebiasaan makan Anda.
Kekuatan Keragaman Tanaman
Kita semua sudah tahu bahwa makan buah dan sayuran sangat penting bagi kesehatan, karena menyediakan nutrisi penting dan mengurangi risiko berbagai kondisi kesehatan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa bukan hanya seberapa banyak kita makan, tetapi juga keragaman yang paling penting. Ahli diet yang berbasis di Sydney, Nicole Dynan, menjelaskan bahwa makan berbagai macam tanaman adalah salah satu cara terbaik untuk mendukung kesehatan usus yang baik. "Tanaman yang berbeda mengandung jenis serat dan senyawa bioaktif yang berbeda, yang memberi makan bakteri baik di usus Anda. Semakin beragam diet Anda, semakin banyak jenis bakteri yang diberi makan, menciptakan usus yang sehat dan seimbang," kata Dynan. Keragaman tanaman juga membawa berbagai macam vitamin, mineral, dan antioksidan yang mendukung berbagai fungsi tubuh, seperti mengurangi peradangan, meningkatkan energi, dan memperbaiki suasana hati.
Salah satu cara mudah untuk memastikan Anda mendapatkan keragaman adalah dengan berpikir dalam hal warna. Setiap warna pada buah dan sayuran mewakili nutrisi dan manfaat yang berbeda:
- Makanan merah seperti tomat mendukung kesehatan jantung.
- Makanan oranye dan kuning, seperti wortel, membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Sayuran hijau, seperti bayam, memberikan dorongan energi.
- Makanan ungu dan biru, seperti blueberry, melindungi sel-sel tubuh.
Tips Praktis untuk Memulai
Jika Anda merasa kewalahan dengan gagasan mencapai 30 jenis tanaman dalam seminggu, tidak masalah untuk memulai perlahan. Baik Dynan maupun ahli buah dan sayuran Thanh Truong memberikan saran praktis tentang bagaimana memulai diet yang lebih beragam tanaman. "Makan pelangi adalah hal yang luar biasa, tetapi tidak semua orang bisa makan 30 jenis tanaman dalam seminggu, baik karena keterbatasan anggaran, akses ke makanan segar, atau tantangan lainnya," kata Truong. Filosofi dia sederhana: "Makanan yang baik dimulai dengan bahan baku yang baik," dan dia menekankan bahwa antusiasme Anda terhadap makanan dapat memengaruhi orang lain, terutama anak-anak, untuk mengadopsi kebiasaan makan yang lebih sehat. Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti mereka yang mengikuti diet rendah FODMAP, Dynan menyarankan untuk memulai dengan perlahan dan fokus pada perubahan yang sederhana dan dapat dikelola.
Berikut adalah beberapa cara mudah untuk memulai:
Mulailah dengan sedikit: Tambahkan satu atau dua jenis tanaman baru setiap minggu, seperti zucchini dalam pasta atau bayam dalam smoothie. Padukan sayuran dengan warna yang berbeda untuk variasi pada setiap hidangan.
Jaga agar tidak membebani usus Anda: Bagi Anda yang memiliki perut sensitif, coba pilih tanaman rendah FODMAP seperti zucchini dan bayam.
Mengadopsi diet yang lebih beragam dengan tanaman adalah cara yang menyenangkan dan kreatif untuk meningkatkan kesehatan usus. Ini bukan tentang menghilangkan makanan favorit Anda, tetapi lebih kepada memperluas selera makan Anda dan memperkenalkan tanaman baru ke dalam hidangan. Seiring waktu, perubahan kecil, seperti menambahkan rempah-rempah, sayuran yang berbeda, atau makanan fermentasi — akan mendukung mikrobioma usus yang sehat, membantu Anda merasa lebih baik secara fisik dan mental.
Jadi, saat Anda berbelanja di pasar berikutnya, ingatlah: rahasia kesehatan usus yang baik benar-benar dimulai dengan makan pelangi!
