Banyak orang meyakini bahwa hewan memiliki kemampuan untuk merasakan bencana alam, seperti gempa bumi atau tsunami, sebelum kejadian tersebut terjadi. Namun, benarkah hal ini?


Bagaimana sebenarnya hewan merespons saat bencana melanda, seperti gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, dan badai? Berikut ini adalah penjelasan lebih mendalam tentang kemampuan hewan dalam merasakan atau bahkan memprediksi bencana alam.


Apakah Hewan Bisa Memprediksi Gempa Bumi?


Hingga saat ini, para ilmuwan belum menemukan bukti yang konsisten bahwa hewan dapat memprediksi gempa bumi dengan perilaku aneh atau melarikan diri dari lokasi bencana beberapa hari sebelum gempa terjadi. Meskipun laporan tentang perilaku hewan yang tidak biasa sebelum gempa bumi sudah ada sejak tahun 373 SM, kebanyakan bukti ini bersifat anekdotal dan belum ada konsensus ilmiah yang mendukung klaim bahwa hewan memiliki kemampuan prediktif tersebut.


Meski demikian, beberapa hewan diketahui dapat merasakan getaran gempa bumi beberapa detik sebelum kejadian. Hal ini disebabkan oleh kemampuan indra mereka yang jauh lebih sensitif. Saat gempa terjadi, terdapat dua jenis gelombang yang dihasilkan, yaitu gelombang P (gelombang kompresi) yang lebih cepat dan gelombang S (gelombang geser) yang lebih lambat dan lebih terasa. Manusia sering kali tidak merasakan gelombang P, namun banyak hewan yang bisa mendeteksinya karena kepekaan indra mereka. Meskipun belum sepenuhnya jelas bagaimana mereka melakukannya, kemungkinan besar hal ini terkait dengan indera pendengaran, penciuman, atau peraba mereka yang sangat tajam.


Apakah Hewan Bisa Memprediksi Tsunami?


Tsunami biasanya dipicu oleh gempa bumi bawah laut, longsoran bawah laut, atau gangguan geologis lainnya. Oleh karena itu, hewan mungkin dapat merasakan getaran atau pergeseran yang terjadi akibat kejadian-kejadian ini. Ada laporan dari saksi mata yang mengungkapkan bahwa beberapa hewan bertindak secara aneh sebelum tsunami Samudra Hindia pada tahun 2004, seperti gajah yang berlari menuju tempat yang lebih tinggi dan burung flamingo yang menghindari daerah pesisir. Bahkan, beberapa hewan peliharaan juga terlihat menunjukkan perilaku yang tidak biasa, yang mungkin menunjukkan bahwa mereka merasakan ancaman yang akan datang.


Apakah Hewan Bisa Memprediksi Kebakaran Hutan?


Hewan liar, dengan kemampuan penciuman yang tajam dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar, dapat mendeteksi api sejak awal kebakaran terjadi. Namun, mereka tidak memiliki kemampuan untuk memprediksi di mana atau kapan kebakaran akan terjadi. Kebakaran hutan yang semakin sering dan parah akibat perubahan iklim menjadi ancaman besar bagi habitat dan kelangsungan hidup hewan liar.


Beberapa hewan seperti kucing hutan atau mamalia kecil lainnya, misalnya, mungkin dapat mendeteksi asap atau panas yang berasal dari kebakaran hutan. Namun, mereka tidak dapat "memprediksi" kebakaran tersebut. Hewan lebih sering merespons dengan melarikan diri atau mencari tempat yang lebih aman setelah terdeteksi adanya ancaman.


Apakah Hewan Bisa Memprediksi Badai?


Meskipun teknologi modern dapat memprediksi badai dan topan dengan lebih akurat, beberapa hewan ternyata memiliki kemampuan untuk merasakan bencana ini lebih awal daripada manusia. Sebuah penelitian menarik menunjukkan bahwa burung-burung, khususnya veeries (sejenis thrush), tampaknya dapat memprediksi tingkat keparahan musim badai. Selama dua dekade, para peneliti mengamati bahwa veeries mengubah perilaku reproduksi mereka, seolah-olah mereka mempersiapkan diri untuk migrasi lebih awal pada tahun-tahun tertentu. Perubahan perilaku ini tampaknya terkait dengan keparahan musim badai yang akan datang, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk benar-benar memverifikasi hubungan ini.


Bisakah Manusia Memprediksi Bencana Alam?


Walaupun kita belum bisa memprediksi semua bencana alam, kemajuan teknologi telah memungkinkan kita untuk memantau cuaca ekstrem seperti badai tropis, topan, dan kebakaran hutan dengan lebih baik. Hal ini sering memberikan kita waktu untuk mengevakuasi diri dan mempersiapkan diri.


Namun, hewan, terutama yang hidup di alam liar, umumnya tidak memiliki kemampuan untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana. Dalam banyak kasus, mereka justru menjadi korban bencana alam, seperti yang terlihat dalam peristiwa banjir di Libya yang dipicu oleh Badai Daniel, yang mengakibatkan ribuan orang dan hewan terperangkap dan terluka.


Bagaimana Anda Bisa Membantu Hewan Menghadapi Bencana?


Anda dapat membantu dengan tetap terinformasi dan mempersiapkan diri menghadapi bencana. Pastikan Anda memiliki rencana evakuasi untuk hewan peliharaan dan tahu bagaimana cara merawat hewan yang berada di area terdampak. Anda juga bisa mengunjungi halaman #DisasterReady dari IFAW untuk belajar lebih lanjut mengenai persiapan menghadapi bencana bersama hewan peliharaan.


Seiring dengan perubahan iklim yang menyebabkan bencana alam menjadi lebih tak terduga, hewan mungkin tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi, tetapi dengan dukungan Anda, mereka dapat selamat dan bertahan hidup. Anda bisa menjadi bagian dari perubahan dengan mempersiapkan diri dan memberikan bantuan yang dibutuhkan hewan di saat-saat genting.


Dengan pengetahuan yang lebih baik dan persiapan yang matang, Anda bisa membantu hewan bertahan di tengah-tengah bencana alam yang tidak bisa mereka prediksi.