Meteoroid, meteor, dan meteorite semuanya terkait dengan fenomena luar angkasa yang sama, namun istilah-istilah ini merujuk pada tahap yang berbeda dalam perjalanan objek tersebut dari luar angkasa menuju Bumi.


Memahami perbedaan mereka bergantung pada lokasi dan tahapan yang dilalui objek tersebut.


1. Apa Itu Meteoroid?


Meteoroid adalah fragmen kecil berbentuk batuan atau logam yang bergerak melalui angkasa luar. Objek ini umumnya lebih kecil dibandingkan dengan asteroid dan sering kali merupakan sisa-sisa dari komet atau asteroid. Meteoroid dapat beragam ukurannya, mulai dari partikel debu yang sangat kecil hingga objek yang berdiameter beberapa meter.


Meteoroid berada di luar atmosfer Bumi, mengembara di ruang angkasa yang luas, jauh dari permukaan Bumi. Mereka dapat bergerak di sekitar tata surya dan bahkan bisa menjadi ancaman bagi pesawat luar angkasa. Kantor Lingkungan Meteoroid NASA (MEO) memantau objek-objek ini karena mereka bisa mengganggu operasi satelit atau misi luar angkasa.


2. Apa Itu Meteor?


Ketika meteoroid memasuki atmosfer Bumi dan mulai terbakar akibat gesekan dengan udara, ia menciptakan jejak cahaya yang dapat terlihat dari Bumi. Fenomena ini dikenal sebagai meteor, atau lebih dikenal dengan sebutan "bintang jatuh". Meteor biasanya akan hancur di mesosfer, yaitu bagian atmosfer yang terletak sekitar 50-85 kilometer di atas permukaan Bumi.


Selama proses ini, meteoroid akan terpecah menjadi bagian-bagian kecil dan menghasilkan cahaya terang yang kita lihat di langit. Sebagian besar meteor akan terbakar habis dalam atmosfer dan tidak mencapai permukaan Bumi. Namun, beberapa meteoroid yang mampu bertahan dalam perjalanan atmosfernya dan sampai ke permukaan Bumi disebut meteorite.


3. Apa Itu Meteorite?


Meteorite adalah fragmen meteoroid yang berhasil bertahan dari perjalanan api mereka melalui atmosfer dan akhirnya jatuh ke permukaan Bumi. Objek ini bisa beragam ukuran dan komposisi, dan mereka memberikan informasi ilmiah yang berharga mengenai tata surya.


Contoh dampak meteorite dapat dilihat pada Kawah Barringer di Arizona, yang terbentuk oleh sebuah meteorite berbatu. Meteorite umumnya terdiri dari batuan atau logam, dengan meteorite berbatu menjadi jenis yang paling banyak ditemukan. Meskipun meteorite jarang terlihat, studi terhadap meteorite membantu ilmuwan untuk memahami sejarah tata surya.


Berbeda dengan Bulan yang memiliki kawah dampak meteoroid yang jelas terlihat, permukaan dan atmosfer Bumi telah menghapus banyak kawah tersebut karena erosi dan cuaca. Namun, meteorite yang jatuh di daratan atau di tempat seperti Antartika dapat terpelihara dengan baik, sehingga memudahkan penelitian lebih lanjut.


Perjalanan Dari Meteoroid Menuju Meteor Hingga Meteorite


- Meteoroid: Ini adalah batu ruang angkasa kecil yang mengembara di angkasa. Mereka berada jauh dari atmosfer Bumi dan sering kali merupakan sisa-sisa dari asteroid atau komet.


- Meteor: Ketika meteoroid memasuki atmosfer Bumi dan terbakar, ia menciptakan jejak cahaya yang disebut meteor atau "bintang jatuh".


- Meteorite: Jika meteoroid berhasil bertahan dari perjalanan atmosfernya dan mencapai permukaan Bumi, maka ia disebut meteorite.


Tahapan-tahapan ini menggambarkan perjalanan objek angkasa dari ruang angkasa yang luas menuju Bumi, di mana ia bisa terbakar habis atau berhasil mencapai permukaan sebagai meteorite.