Tiongkok telah dengan cepat membuktikan dirinya sebagai pemimpin global dalam energi terbarukan, dan tenaga angin memainkan peran penting dalam pencapaian ini. Seiring dengan upaya negara ini untuk memenuhi permintaan energi sekaligus mengurangi emisi karbon, tenaga angin kini menjadi sumber listrik terbesar ketiga di Tiongkok, hanya setelah batubara dan pembangkit listrik tenaga air.
Pencapaian penting ini menunjukkan komitmen Tiongkok terhadap pembangunan berkelanjutan serta kemampuannya untuk memanfaatkan sumber daya alam dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.
Industri tenaga angin di Tiongkok telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam dua dekade terakhir. Negara ini telah melakukan investasi besar dalam infrastruktur energi angin, menjadikannya sebagai negara dengan kapasitas pembangkit tenaga angin terbesar di dunia. Perkembangan pesat ini didorong oleh kebijakan strategis, kemajuan teknologi, dan fokus nasional pada diversifikasi sumber energi. Sasaran ambisius pemerintah Tiongkok mengenai energi terbarukan dan insentif untuk teknologi hijau semakin mempercepat kemajuan ini.
Beberapa wilayah di Tiongkok seperti Inner Mongolia, Xinjiang, Gansu, dan provinsi pesisir kini menjadi pusat pengembangan energi angin karena kekayaan sumber daya angin yang melimpah. Padang rumput luas dan garis pantai yang berangin memberikan kondisi ideal untuk pembangkit tenaga angin darat maupun lepas pantai. Proyek-proyek besar ini menghasilkan sejumlah besar listrik yang membantu memenuhi kebutuhan energi bagi populasi Tiongkok yang terus berkembang pesat serta sektor industri yang semakin berkembang.
Saat ini, tenaga angin menyumbang sekitar 8% dari total pembangkit listrik di Tiongkok. Meskipun batubara masih menjadi sumber energi utama, pangsa tenaga angin terus meningkat. Pertumbuhan ini mencerminkan tren yang lebih luas dalam peralihan ke sumber energi yang lebih bersih untuk mengatasi polusi lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan semakin bergantung pada energi angin, Tiongkok bertujuan untuk mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil dan meningkatkan ketahanan energinya.
Pemerintah Tiongkok telah menetapkan target ambisius untuk terus meningkatkan kapasitas tenaga angin. Pada tahun 2030, Tiongkok menargetkan agar energi angin dan surya dapat menyumbang 25% dari total konsumsi energi negara tersebut. Sasaran ini merupakan bagian dari strategi yang lebih besar untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060. Ekspansi infrastruktur tenaga angin yang cepat, ditambah dengan kemajuan teknologi yang terus menerus, memposisikan Tiongkok dengan baik untuk mencapai target-target ini.
Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada keberhasilan Tiongkok dalam energi angin adalah sektor manufakturnya yang kuat. Tiongkok menjadi rumah bagi beberapa produsen turbin angin terbesar di dunia, termasuk Goldwind dan Envision Energy. Perusahaan-perusahaan ini memproduksi turbin dengan harga yang kompetitif dan berkualitas tinggi, yang memungkinkan pemasangan domestik serta ekspor ke pasar internasional. Harga turbin yang terjangkau buatan Tiongkok ini turut menurunkan biaya pembangkit tenaga angin secara keseluruhan, menjadikannya sumber energi yang lebih terjangkau dan menarik.
Energi angin lepas pantai juga menjadi salah satu area di mana Tiongkok mencapai kemajuan signifikan. Pembangkit tenaga angin lepas pantai memiliki nilai lebih karena dapat menghasilkan daya yang lebih stabil berkat kondisi angin yang lebih kuat dan konsisten di laut. Provinsi-provinsi pesisir seperti Jiangsu dan Guangdong telah berinvestasi besar dalam proyek energi angin lepas pantai, memberikan kontribusi pada diversifikasi jaringan energi dan menyediakan pasokan listrik bersih ke wilayah yang padat penduduknya.
Meski telah meraih banyak keberhasilan, tantangan masih tetap ada. Mengintegrasikan energi angin ke dalam jaringan nasional bisa menjadi masalah karena adanya hambatan dalam transmisi dan ketidakseimbangan permintaan energi antar wilayah. Sebagai respons, Tiongkok tengah berinvestasi dalam infrastruktur jaringan yang lebih baik serta teknologi jaringan pintar untuk mengoptimalkan distribusi energi angin. Selain itu, solusi penyimpanan energi sedang dieksplorasi untuk memastikan pasokan listrik yang stabil meskipun kondisi angin tidak selalu dapat diprediksi.
Penekanan Tiongkok pada tenaga angin sebagai sumber listrik terbesar ketiga di negara ini merupakan langkah penting menuju masa depan yang berkelanjutan. Dengan terus memperluas kapasitas energi angin dan menerapkan solusi inovatif untuk mengatasi berbagai tantangan, Tiongkok semakin memperkokoh perannya sebagai pemimpin dalam bidang energi terbarukan.