Proses pembuatan spesimen tumbuhan sering kali dibandingkan dengan analogi antara patung tiga dimensi dan KTP datar. Spesimen tumbuhan, yang biasanya dikenal sebagai spesimen ditekan, melibatkan pengumpulan berbagai bagian tumbuhan, seperti akar, cabang, daun, bunga, atau buah.
Setelah dikumpulkan, tumbuhan ini kemudian ditekan, dikeringkan, dan ditempelkan pada kertas untuk menjadi identitas representatif bagi spesies tersebut, seperti halnya KTP yang berfungsi sebagai identitas seseorang.
Untuk memenuhi syarat dimasukkan ke dalam herbarium, spesimen tumbuhan tidak hanya harus menarik secara visual, tetapi juga harus terorganisir dengan baik. Selain itu, spesimen tersebut harus dilengkapi dengan label yang akurat, yang berisi informasi penting. Seperti halnya KTP yang memuat lebih dari sekadar foto, spesimen tumbuhan memerlukan detail tambahan seperti nama pengumpul, tanggal pengumpulan, lokasi, nama botani, tinggi tumbuhan, serta habitat tempat tumbuhan tersebut ditemukan. Hanya ketika semua informasi ini tercantum dengan benar, spesimen tersebut memiliki nilai ilmiah; tanpa informasi yang lengkap, spesimen hanya akan dianggap sebagai kerajinan tangan.
Pengumpulan Spesimen - Mengumpulkan Bahan Mentah
Proses pengumpulan spesimen tumbuhan dimulai dengan perjalanan panjang dari lingkungan alami menuju herbarium. Para pengumpul, yang biasanya dilengkapi dengan alat-alat khusus, menjelajahi berbagai pegunungan, hutan, dan dataran tinggi untuk menemukan spesimen tumbuhan yang sesuai. Sebelum mengumpulkan, pengumpul harus terlebih dahulu mengamati sekitar, memahami karakteristik habitat, serta memilih spesimen yang tepat yang dapat mewakili spesies tumbuhan di lokasi tersebut.
Sejarah pembuatan spesimen tumbuhan berdaun lilin berawal dari Italia abad ke-16, bertepatan dengan era eksplorasi global Magellan. Tradisi ini menyebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk wilayah Mediterania, dan menjadi populer di kalangan para pengembara yang tertarik dengan tumbuhan eksotis. Setelah spesimen terkumpul, setiap spesimen akan diberikan nomor unik yang memastikan tidak ada nomor yang digunakan untuk spesies lain.
Rekam jejak yang tepat sangat penting untuk keperluan ilmiah. Detail yang harus dicatat antara lain adalah situs pengumpulan, habitat, elevasi, deskripsi tumbuhan, nama pengumpul, nomor koleksi, dan tanggal pengumpulan. Penting untuk menangani tumbuhan langka dan terancam dengan hati-hati, agar tidak terjadi pengumpulan berlebihan atau kerusakan pada spesimen.
Proses Produksi Spesimen - Pengolahan
Mengumpulkan tumbuhan yang tepat hanya merupakan langkah awal. Setelah pengumpulan, spesimen harus melalui serangkaian proses untuk memastikan bahwa bentuk dan warnanya tetap terjaga. Proses ini meliputi penekanan, pengeringan, dan perlakuan khusus untuk mempertahankan kondisi terbaik dari tumbuhan tersebut. Hal ini penting untuk mencegah bagian tumbuhan yang rapuh lepas atau rusak. Tantangan utama dalam pembuatan spesimen adalah menjaga agar warna dan bentuk tumbuhan tetap terjaga.
Saat ini, banyak museum alam modern yang menggunakan model simulasi, spesimen plastik, dan foto untuk menggambarkan tumbuhan, karena keterbatasan spesimen ditekan dalam menggambarkan gambaran lengkap suatu spesies. Meskipun demikian, spesimen tumbuhan tetap penting dalam penelitian taksonomi, dan kualitas spesimen yang terawat dengan baik jauh lebih dihargai dibandingkan sejumlah besar spesimen yang kurang terjaga.
Tips untuk Produksi Spesimen
Berikut adalah langkah-langkah dan tips yang dapat diikuti dalam proses produksi spesimen daun yang sempurna:
1. Proses Umum Produksi Spesimen Daun:
- Pengumpulan bahan tumbuhan
- Pengarsipan
- Penekanan kering atau pemanasan dan pengeringan
- Sterilisasi dan perlakuan insektisida
- Pengikatan dan pemeliharaan
2. Alat untuk Pengumpulan Spesimen Tumbuhan:
- Alat pengumpulan: Gunting cabang, gunting pemangkas, gergaji pemotong, kapak, sekop, sarung tangan, dan kantong plastik untuk penyimpanan sementara.
- Perlengkapan fotografi: Altimeter, goniometer, penggaris, serta GPS untuk menentukan lokasi pengumpulan secara akurat.
- Alat persiapan spesimen botani: Gunting, kertas pengering, klip spesimen, ikatan, kantong penyimpanan, dan larutan pemeliharaan.
Perawatan dan Pemeliharaan Spesimen
Setelah proses pengeringan dan penekanan selesai, spesimen harus disimpan dengan baik di herbarium. Penyimpanan yang tepat akan menjaga spesimen tetap dalam kondisi baik untuk jangka waktu yang lama. Perawatan juga melibatkan perlindungan terhadap serangan hama atau kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan.
Mengingat bahwa spesimen tumbuhan memegang peranan penting dalam penelitian ilmiah, pengumpulan dan pemrosesannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan keberlanjutan dalam pengumpulan spesimen, terutama bagi spesies yang terancam punah atau langka. Mengambil hanya sebagian kecil dari populasi tumbuhan yang ada dapat membantu melestarikan spesies tersebut sambil tetap memungkinkan untuk penelitian dan dokumentasi yang lebih mendalam.