Perhiasan emas merujuk pada perhiasan yang terutama terbuat dari emas. Lambang kimia untuk emas adalah Au, dengan kerapatan 17,4 dan kekerasan Mohs sebesar 2,5. Perhiasan emas dikategorikan menjadi dua tipe berdasarkan kandungan emasnya: emas murni dan paduan emas yang dikenal sebagai perhiasan "Karat".


Perhiasan emas murni mengandung lebih dari 99% emas, terkadang mencapai hingga 99,99%, sehingga mendapat julukan seperti "emas sembilan sembilan," "emas penuh," atau "emas murni."


Untuk mengatasi kekurangan seperti harga tinggi, kekerasan rendah, variasi warna yang terbatas, rentan terhadap keausan, dan kurangnya pola yang rumit, unsur logam lain biasanya ditambahkan kepada emas murni untuk meningkatkan kekerasan perhiasan, mengubah warnanya, dan mengurangi titik lelehnya.


Hal ini menghasilkan berbagai jenis perhiasan paduan emas dengan tingkat kemurnian yang berbeda, yang disebut "Karat." Emas karat adalah standar pengukuran emas yang diterima secara internasional, ditunjukkan sebagai "Emas Karat," dengan standar kandungan emas yang tepat, menghasilkan berbagai perhiasan emas Karat. Seperti pepatah yang mengatakan, "Tidak ada hasil tanpa kerja keras," hal yang sama berlaku untuk emas. Meskipun emas pada dasarnya indah, diperlukan berbagai teknik canggih untuk membuat produk akhir bersinar dengan sempurna. Pengamat yang teliti mungkin akan memperhatikan bahwa perhiasan emas di pasaran berbeda dalam penampilan, menunjukkan berbagai warna dan tekstur. Berbagai teknik kerajinan menampilkan karakteristik unik dalam perhiasan emas.


Berikut adalah sepuluh teknik pengolahan umum untuk perhiasan emas:


1. Kerajinan Kuno


Perhiasan emas kuno, sebuah sensasi baru dalam industri perhiasan, melibatkan teknik pengecoran kuno seperti filigree, ukiran, embossing, martil, inlay, dan pemurnian emas. Emas kuno diolah dengan tangan, memakan waktu yang lebih lama. Permukaan perhiasan menunjukkan tekstur matte berkualitas tinggi, memancarkan kelegan tanpa terlalu mencolok, seringkali terlihat lebih tebal, tahan terhadap kotoran, dan kurang rentan terhadap goresan.


2. Kerajinan Enamel


Enamel melibatkan pencampuran berbagai mineral seperti silikon, timbal, borak, feldspar, dan kuarsa dalam proporsi tertentu yang dikombinasikan dengan oksida logam. Setelah dipanaskan dan digiling, campuran ini membentuk bubuk yang sangat baik digunakan untuk mengisi atau menggambar pada permukaan emas. Perhiasan enamel sulit untuk dibuat tetapi menghasilkan warna-warna yang cerah yang melengkapi kilauan emas, menjadikannya sangat mencolok.


3. Kerajinan Sandblasting


Sandblasting merujuk pada proses menggosok perhiasan emas dan kemudian menggunakan tekanan tinggi untuk menyemprotkan kuarsa atau pasir sungai ke permukaan yang terbuka, menciptakan tekstur berbutir halus. Produk jadi memiliki tekstur kaya dan keindahan lembut yang berkabut.


4. Kerajinan Filigree


Filigree melibatkan teknik rumit seperti tarikan kawat, memutar, mencubit, mengisi, menumpuk, menyolder, dan menata untuk membuat desain-desain terperinci pada emas. Hasil akhirnya adalah produk yang rumit dan terperinci, menyerupai karya seni.


5. Kerajinan Sand Nailing


Sand nailing menggunakan mesin sand nailing dengan jarum berlian yang berputar dan menekan permukaan emas untuk menciptakan permukaan cekung-konveks yang tak beraturan, menghasilkan efek berkilau yang mengingatkan pada langit berbintang.