Pemanasan rumah menggunakan heat pump sering menjadi bahan perdebatan, terutama di iklim yang lebih dingin. Namun, sebuah studi terbaru dari Universitas Oxford yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Joule berhasil membantah banyak keraguan yang muncul mengenai efisiensi teknologi ini.
Heat pump bekerja dengan cara mengambil panas dari udara luar, dan kekhawatiran utama muncul saat suhu turun drastis. Pertanyaannya adalah: jika heat pump harus bekerja lebih keras di kondisi cuaca dingin, apakah teknologi ini benar-benar lebih efektif dibandingkan dengan metode pemanasan lainnya?
Studi tersebut mengungkapkan bahwa bahkan dalam suhu ekstrem di bawah nol, antara 10 derajat Celsius hingga minus 20 derajat Celsius, heat pump terbukti dua hingga tiga kali lebih efisien dibandingkan dengan sistem pemanas berbahan bakar minyak atau gas. Hal ini membantah anggapan bahwa efisiensi heat pump menurun hingga tidak praktis pada suhu yang sangat rendah.
Duncan Gibb, seorang penasihat senior di Regulatory Assistance Project, menekankan bahwa meskipun heat pump membutuhkan usaha lebih besar di kondisi cuaca dingin, teknologi ini tetap lebih efisien dibandingkan dengan metode pemanasan konvensional lainnya. Industri gas alam dan bahan bakar fosil di Eropa dan Kanada berusaha meremehkan heat pump dengan menyoroti penurunan efisiensinya di cuaca dingin. Gibb dengan tegas membantah argumen ini, menyatakan bahwa efisiensi heat pump tidak pernah turun ke tingkat yang membuatnya tidak praktis digunakan.
Dengan menggunakan data dari studi di Eropa dan Amerika Utara, penelitian ini menunjukkan bahwa heat pump standar dua hingga tiga kali lebih efisien dibandingkan dengan pemanas berbahan bakar minyak atau gas pada suhu sekitar minus 10 derajat Celsius. Bahkan pada suhu yang lebih ekstrem, mencapai minus 30 derajat Celsius, heat pump untuk iklim dingin masih menunjukkan efisiensi 1,5 hingga dua kali lipat lebih baik. Gibb mengajak masyarakat di wilayah dingin untuk tidak menganggap heat pump sebagai pilihan pemanas yang tidak efektif, sebuah pernyataan yang juga perlu dipertimbangkan oleh pemerintah federal dan provinsi dalam memilih jenis pemanasan yang akan dipromosikan.
Temuan dari studi ini dipaparkan dalam bentuk grafik yang menggambarkan efisiensi heat pump pada berbagai suhu luar ruangan. Heat pump, yang berfungsi sebagai pemanas di musim dingin dan pendingin ruangan di musim panas, semakin populer sebagai alternatif ramah lingkungan dibandingkan sistem pemanas berbahan bakar gas alam dan minyak.
Sistem berbasis bahan bakar fosil dapat mencapai efisiensi hingga 98%, sementara heat pump mampu melebihi itu dengan efisiensi yang berkisar antara 200% hingga 540%. Dengan cara memindahkan panas alih-alih menghasilkan panas, heat pump mengonsumsi lebih sedikit listrik dan berkontribusi pada pengurangan emisi, sejalan dengan tujuan sektor bangunan net-zero dan pengurangan emisi di Kanada.
Kebersihan sumber energi untuk heat pump, seperti pemanas listrik, bervariasi tergantung lokasi. Di beberapa daerah, seperti British Columbia, energi listrik untuk heat pump dapat berasal dari pembangkit listrik tenaga air, sedangkan di tempat lain seperti Nova Scotia, energi tersebut mungkin berasal dari campuran gas alam dan batu bara. Meskipun demikian, secara keseluruhan konsumsi energi heat pump tetap lebih rendah dibandingkan dengan metode pemanasan tradisional, menjadikannya pilihan yang lebih berkelanjutan untuk planet ini.
Di tengah perdebatan mengenai efektivitas heat pump di wilayah dengan cuaca dingin, studi terbaru dari Universitas Oxford yang diterbitkan dalam Joule memberikan kejelasan. Menanggalkan keraguan yang ada, penelitian ini menunjukkan bahwa heat pump memiliki efisiensi yang luar biasa, terbukti dua hingga tiga kali lebih efektif dibandingkan dengan alternatif berbahan bakar minyak dan gas pada suhu antara 10 derajat Celsius hingga minus 20 derajat Celsius. Duncan Gibb dari Regulatory Assistance Project menekankan bahwa meskipun heat pump memerlukan usaha lebih di kondisi cuaca dingin, teknologi ini tetap unggul.
Dengan data dari Eropa dan Amerika Utara, studi ini mendorong untuk mengadopsi heat pump di wilayah dengan iklim dingin, menantang pandangan yang keliru, dan mendukung pilihan pemanasan yang lebih ramah lingkungan untuk masa depan yang lebih hijau. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengetahui lebih dalam tentang efisiensi heat pump dan bagaimana teknologi ini dapat mengubah cara kita menghangatkan rumah di masa depan.