Kerusakan ban dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kerusakan dengan lubang besar yang sering dikenal sebagai "ban kempes" dan kerusakan dengan lubang kecil yang disebut sebagai "kebocoran udara".
Ban kempes umumnya disebabkan oleh benda asing atau dampak benturan dari luar, atau tekanan angin yang rendah, yang dapat melemahkan struktur dinding ban dan meningkatkan kerentanannya terhadap kerusakan eksternal. Selain itu, usia ban yang sudah tua atau tekanan angin yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan keruntuhan struktur internal ban.
Mengetahui adanya ban kempes cukup mudah, karena biasanya ditandai dengan gejala-gejala yang jelas. Ketika ban kempes, terdengar suara yang cukup khas, kendaraan menjadi tidak seimbang secara dinamis, dan pengemudi akan merasakan kesulitan untuk mengemudi lurus karena salah satu sisi kendaraan akan cenderung tenggelam. Dalam situasi seperti ini, ada dua opsi yang umumnya dapat dipilih: mengganti ban dengan ban cadangan atau memanggil layanan bantuan darurat. Jika Anda memilih untuk mengganti ban, Anda akan memerlukan keterampilan teknis dan fisik untuk melakukannya.
Tekanan angin yang tidak normal, baik terlalu rendah maupun terlalu tinggi, dapat menyebabkan keausan ban yang tidak merata, mengurangi kenyamanan dan daya cengkeram kendaraan, meningkatkan konsumsi bahan bakar, bahkan berisiko menyebabkan ban meledak. Oleh karena itu, penting untuk memastikan tekanan angin pada ban selalu dalam kondisi optimal agar kendaraan dapat berfungsi dengan baik.
Seiring dengan perkembangan tren kendaraan listrik dan otonom, tuntutan terhadap ban juga semakin berubah. Perusahaan-perusahaan yang menawarkan layanan kurir dan berbagi kendaraan kini membutuhkan ban yang lebih tahan lama, memerlukan perawatan rendah, dapat didaur ulang, dan dilengkapi dengan sensor untuk memantau kondisi jalan. Fenomena berbagi mobil yang semakin populer dan layanan car-pooling online membuat kendaraan yang digunakan harus memiliki ban yang andal, karena kerusakan pada ban yang menyebabkan kendaraan tidak bisa digunakan dapat berpengaruh langsung pada profitabilitas bisnis.
Goodyear Tire & Rubber Co. telah mengembangkan teknologi ban tanpa udara sebagai respons terhadap kebutuhan tersebut. Dalam uji coba yang dilakukan di trek di Luksemburg menggunakan mobil Tesla Model 3, ban tanpa udara buatan Goodyear menunjukkan kemampuannya dalam menghadapi tantangan tersebut. Ban inovatif ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan ban yang tahan lama, mudah dirawat, dan tahan terhadap kebocoran, yang sangat cocok dengan kendaraan berbagi dan layanan pengiriman barang yang terus berkembang.
Michelin, yang merupakan pelopor dalam teknologi roda tanpa udara melalui perkenalan produk Tweel pada tahun 2005 untuk kendaraan berkecepatan rendah seperti alat pertanian, kini semakin mengembangkan teknologi ban tanpa udara untuk kendaraan jalan raya. Peralihan ini menghadirkan tantangan baru, karena desain ban tanpa udara untuk kendaraan standar jauh berbeda dengan kebutuhan kendaraan berkecepatan rendah.
Ambisi Michelin tidak hanya berhenti pada ban yang tahan bocor. Perusahaan ini memiliki rencana jangka panjang untuk mengembangkan ban tanpa udara yang dapat dicetak dengan teknologi 3D dan terbuat dari bahan daur ulang serta dapat didaur ulang sepenuhnya. Tujuannya adalah menciptakan ban yang hampir tanpa perawatan, dengan satu-satunya pemeliharaan yang diperlukan adalah melakukan retreading atau penggantian tapak ban secara berkala. Meskipun pendekatan inovatif ini menjanjikan banyak keuntungan, tantangan yang dihadapi juga cukup besar. Uji coba yang ketat dan penerapan regulasi yang standar sangat diperlukan, sementara produsen ban harus berinvestasi besar untuk membangun fasilitas produksi dan rantai pasokan yang baru. Mencapai tujuan tersebut akan memerlukan waktu dan upaya bertahun-tahun.
Namun, meskipun tantangannya besar, para produsen ban tetap optimistis bahwa keterlibatan mereka di bidang ini akan mendorong perkembangan teknologi dan membuka era baru inovasi ban untuk memenuhi kebutuhan industri otomotif yang terus berubah. Di tengah perkembangan pesat industri otomotif, kemunculan teknologi ban tanpa udara semakin mengubah masa depan mobilitas. Dengan semakin populernya kendaraan listrik dan otonom, permintaan akan ban yang dapat beradaptasi dengan kebutuhan inovasi kendaraan ini semakin tinggi. Ban tradisional dengan udara kini mulai ditantang oleh ban tanpa udara yang menawarkan daya tahan lebih lama, perawatan yang lebih rendah, dan fitur anti-bocor, sehingga sangat ideal untuk layanan kurir dan program berbagi mobil.