Setiap akhir tahun, banyak orang membuat resolusi untuk tahun berikutnya. Salah satu resolusi yang sering muncul adalah keinginan untuk membaca lebih banyak buku.


Hal ini mungkin tidak mengejutkan karena banyak orang secara intuitif memahami manfaat membaca, seperti halnya pentingnya tidur yang cukup atau makan makanan yang sehat.


Penelitian menunjukkan bahwa membaca memiliki banyak manfaat bagi kesejahteraan mental. Membaca dapat meningkatkan empati, mengurangi stres, memperkuat daya ingat, membantu pembelajaran, dan meningkatkan toleransi terhadap ketidakpastian. Bahkan, sebuah penelitian menemukan bahwa membaca buku berhubungan dengan umur panjang. Mereka yang membaca secara rutin cenderung memiliki risiko kematian lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang jarang membaca. Hal ini disebabkan oleh manfaat membaca dalam meningkatkan fungsi kognitif otak serta menjaga kesehatan mental.



Namun, manfaat kesehatan bukan satu-satunya alasan mengapa kita membaca. Kita membaca buku karena kita menikmatinya. Membaca adalah salah satu aktivitas yang lebih menyenangkan dibandingkan banyak hal lainnya. Seperti mendengarkan musik atau mendaki gunung, motivasi utama membaca adalah kesenangan yang kita dapatkan darinya. Dalam dunia yang penuh tekanan, tenggelam dalam sebuah buku dapat menjadi bentuk pelarian yang sehat sekaligus menyenangkan.


Beberapa contoh yang menggambarkan kecintaan kita pada membaca adalah menyisihkan waktu untuk menyelesaikan novel, memberikan buku favorit kepada teman, membaca ulang buku tertentu berkali-kali, atau membaca seluruh karya seorang penulis setelah membaca salah satu bukunya. Menghabiskan akhir pekan dengan tenggelam dalam sebuah buku sering menjadi aktivitas favorit banyak orang. Aktivitas ini tidak hanya menenangkan, tetapi juga memperkaya perspektif kita terhadap dunia.



Dari sudut pandang kebahagiaan, menjadikan membaca lebih banyak sebagai resolusi mungkin bukan cara yang paling efektif tanpa adanya rencana yang jelas. Bahkan bagi seseorang yang menyukai membaca, kebiasaan perlu dibangun untuk menjadikannya kegiatan rutin. Kebiasaan membaca membutuhkan strategi agar tidak sekadar menjadi resolusi sementara.


Cara Membangun Kebiasaan Membaca


Setiap tahun, podcast Happier with Gretchen Rubin mengusulkan tantangan tahunan untuk mendorong kebiasaan yang konsisten sepanjang tahun. Tantangan ini dirancang untuk memudahkan kita mengintegrasikan kebiasaan tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari. Untuk tahun 2025, tantangan yang diusulkan adalah "Baca 25 di '25," yaitu meluangkan waktu setidaknya 25 menit setiap hari untuk membaca di tahun 2025. Tantangan ini tidak hanya berlaku untuk membaca buku fisik, tetapi juga mencakup buku audio yang dapat didengarkan di perjalanan atau saat beristirahat.



Resolusi lebih mudah tercapai jika spesifik dan terukur. Misalnya, tujuan seperti "Hindari layar dari pukul 18:00 hingga 21:00" lebih efektif dibandingkan tujuan yang samar seperti "Kurangi waktu layar." Hal yang sama berlaku untuk membaca. Jika kita ingin membaca lebih banyak, menetapkan waktu khusus setiap hari, seperti 25 menit, membuat tujuan menjadi lebih terukur dan realistis. Dengan cara ini, membaca dapat menjadi bagian dari rutinitas harian kita.



Melakukan sesuatu secara konsisten juga memberikan rasa pencapaian. Andy Warhol pernah berkata, "Jika Anda melakukan sesuatu sekali, itu menarik; jika Anda melakukannya setiap hari, itu lebih menarik." Membaca setiap hari, meskipun hanya beberapa menit, membantu kita membangun kebiasaan positif yang mendukung perkembangan pribadi.


Dengan komitmen membaca 25 menit setiap hari, keputusan seperti "Haruskah saya membaca sekarang atau nanti?" atau "Apakah saya layak beristirahat hari ini?" bisa dihindari. Membaca, seperti menyikat gigi, dapat menjadi rutinitas harian tanpa perlu banyak pertimbangan atau penundaan. Rutinitas ini membantu menghilangkan beban mental dalam membuat keputusan harian terkait membaca.



Tips Konsisten Membaca


Tantangan "Baca 25 di '25" adalah tujuan yang jelas, terukur, dan realistis. Meluangkan waktu 25 menit setiap hari untuk membaca adalah hal yang dapat dilakukan, bahkan untuk orang dengan jadwal yang sibuk. Dalam setahun, kebiasaan ini akan menghasilkan lebih dari 152 jam waktu membaca – cukup untuk menyelesaikan banyak buku.


Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu Anda membangun kebiasaan membaca yang konsisten:


1. Pilih Bacaan yang Menarik


Jangan paksa diri untuk menyelesaikan buku yang membosankan. Hidup terlalu singkat; pilihlah bacaan yang Anda nikmati. Ketertarikan pada topik tertentu akan membuat membaca menjadi lebih menyenangkan.



2. Selalu Sediakan Bahan Bacaan


Baik itu buku fisik, e-book, atau buku audio, pastikan Anda selalu memiliki bahan bacaan yang tersedia. Ini akan memudahkan Anda untuk membaca kapan saja.



3. Manfaatkan Perpustakaan atau Toko Buku


Perpustakaan adalah sumber bacaan yang kaya dan hemat biaya. Anda juga dapat menjelajahi toko buku untuk menemukan bacaan menarik yang baru.


4. Gunakan Waktu Luang Secara Efektif


Manfaatkan waktu-waktu singkat, seperti saat menunggu janji atau dalam antrean, untuk membaca. Buku atau aplikasi pembaca di ponsel dapat menjadi teman setia di waktu luang.



5. Kurangi Waktu di Media Sosial


Ganti waktu scrolling media sosial dengan membaca buku. Waktu yang dihabiskan untuk membaca akan jauh lebih bermanfaat dibandingkan menelusuri linimasa yang tak berujung.



6. Ikuti Preferensi Anda


Bacalah apa yang Anda sukai, tanpa merasa harus membaca buku tertentu hanya karena dianggap populer. Bacaan yang relevan dengan minat Anda akan lebih mudah dinikmati.



Dengan konsistensi membaca selama 25 menit setiap hari di tahun 2025, Anda dapat membentuk kebiasaan membaca yang kokoh. Tidak banyak aktivitas yang memberikan begitu banyak manfaat sekaligus memberikan kenikmatan yang luar biasa. Membaca adalah salah satu kesenangan hidup yang paling sederhana namun sangat berharga. Kebiasaan ini bukan hanya tentang meningkatkan pengetahuan, tetapi juga tentang menemukan kebahagiaan di setiap halaman yang Anda baca.