Pelikan adalah makhluk yang mempesona, dikenal karena kaki unik, teknik berburu yang mengesankan, dan kantung tenggorokan besar yang bisa menampung lebih dari sekadar ikan.


Berikut ini 10 fakta mengejutkan tentang burung luar biasa ini yang mungkin belum Anda ketahui!


1. Keluarga Pelikan Sudah Ada Lebih dari 30 Juta Tahun


Fosil pelikan tertua yang ditemukan adalah tengkorak berusia 30 juta tahun yang ditemukan di deposit Oligosen di Prancis. Fosil-fosil pelikan juga ditemukan di Jerman, India, Kenya, Peru, Australia, dan Carolina Utara. Saat ini, terdapat delapan spesies pelikan yang masih hidup dan dapat ditemukan di setiap benua kecuali Antartika.



2. Pelikan Tidak Menggunakan Kantungnya untuk Menyimpan Makanan


Banyak orang percaya bahwa kantung tenggorokan pelikan yang besar, yang dikenal dengan istilah gular pouch, digunakan untuk menyimpan makanan. Namun, ini adalah kesalahpahaman. Gagasan ini dipopulerkan oleh sebuah limerick lama, namun kenyataannya kantung tersebut digunakan untuk menangkap mangsa, berfungsi seperti jaring ikan.



3. Pelikan Tidak Hanya Makan Ikan


Meskipun pelikan terkenal dengan diet ikan mereka, mereka bukanlah pemakan ikan saja. Faktanya, mereka juga memakan krustasea, amfibi, kura-kura, bahkan burung lain. Pada tahun 2006, pelikan putih besar di London terlihat menelan seekor merpati utuh, sesuatu yang tidak jarang terjadi. Jika cukup muat di dalam tenggorokannya, maka itu adalah makanan yang layak bagi pelikan ini.


4. Dua Spesies Pelikan Menyelam untuk Mencari Makanan


Pelikan coklat dan sepupunya, pelikan Peru, memiliki cara berburu yang unik. Kedua spesies ini menyelam dari ketinggian, terjun ke laut dengan kecepatan luar biasa untuk menangkap ikan. Penglihatan tajam mereka memungkinkan mereka melihat mangsa dari ketinggian 60 kaki di atas permukaan air. Ketika mereka mendarat di air, mangsanya sering terkejut, memudahkan pelikan untuk mengambilnya dengan kantungnya.



5. Beberapa Pelikan Berburu Secara Kelompok


Meski banyak pelikan berburu sendirian, beberapa spesies berburu bersama-sama dalam kelompok. Dengan membentuk formasi huruf U dan mengepakkan sayap mereka di permukaan air, mereka menggiring ikan ke dalam kelompok yang lebih rapat atau mendorong ikan menuju perairan yang lebih dangkal. Teknik berburu kerjasama ini meningkatkan peluang untuk mendapatkan tangkapan yang sukses.



6. Pelikan Putih Amerika Tumbuh Tanduk Sementara


Pelikan putih Amerika, yang berasal dari Amerika Utara, memiliki tinggi sekitar 1,2 meter dengan rentang sayap 2,7 meter. Selama musim berkembang biak, pelikan ini tumbuh tanduk kuning atau oranye di bagian atas paruh mereka, yang hadir dari akhir Maret hingga awal Mei. Struktur serat ini akan rontok setelah musim berkembang biak dan akan tumbuh kembali pada musim berikutnya.


7. Semua Empat Jari Pelikan Terhubung dengan Jaringan Selaput


Pelikan adalah salah satu dari sedikit burung dengan kaki totipalmate, yang berarti keempat jari mereka terhubung dengan jaringan selaput. Desain kaki berlapis ini membantu mereka berenang dengan efisien. Kebanyakan burung air memiliki jaringan selaput hanya di antara tiga jari yang menghadap ke depan, namun pelikan, bersama dengan burung kormoran dan gannet, memiliki jaringan selaput di semua jari mereka, menjadikan mereka perenang yang luar biasa.



8. Pelikan Menginspirasi Simbol Tak Terduga dalam Sejarah Seni


Di Eropa abad pertengahan, muncul mitos yang menyatakan bahwa induk pelikan akan menusuk diri mereka dengan paruh mereka sendiri dan memberi makan darah mereka kepada anak-anak mereka ketika makanan langka. Ide ini kemungkinan besar muncul karena warna kemerahan pada kantung tenggorokan pelikan Dalmatian selama musim berkembang biak, yang mungkin disalahartikan oleh pengamat.



9. Pelikan Bernapas Melalui Mulut Mereka


Meskipun pelikan memiliki lubang hidung, lubang ini tertutup oleh selubung keras di bawah paruh mereka, dan mereka lebih sering bernapas melalui mulut mereka. Lubang hidung mereka memiliki kelenjar khusus yang menyaring kelebihan garam dari darah, fungsi penting bagi burung ini yang sering menelan air laut. Adaptasi ini memungkinkan pelikan untuk bertahan hidup di lingkungan laut tanpa mengalami dehidrasi atau kelebihan garam.


10. Pelikan Coklat Telah Melakukan Pemulihan Luar Biasa


Pada pertengahan abad ke-20, populasi pelikan coklat mengalami penurunan drastis akibat penggunaan DDT yang meluas. Zat kimia ini melemahkan cangkang telur banyak spesies burung, termasuk pelikan, yang menyebabkan penurunan jumlah mereka. Pada tahun 2009, spesies ini resmi dikeluarkan dari daftar spesies terancam punah setelah keberhasilan program konservasi, menunjukkan kekuatan perlindungan lingkungan dan program restorasi.


Pelikan adalah burung yang luar biasa dan penuh dengan kejutan. Dari teknik berburu yang canggih hingga kemampuan bertahan hidup di lingkungan laut yang keras, pelikan terus memukau kita dengan adaptasi dan kebiasaan unik mereka.