Seringkali, kita percaya bahwa rumah kita mencerminkan selera yang baik. Namun, desainer interior yang terlatih, yang memiliki kemampuan untuk melihat detail secara mendalam, bisa mengenali lebih banyak hal daripada yang kita sadari.
Saat mereka memasuki suatu ruangan, mata terlatih mereka langsung memperhatikan beberapa elemen penting yang bisa meningkatkan atau justru mengurangi potensi suatu ruang. Jika Anda pernah penasaran tentang apa yang sebenarnya dilihat oleh desainer yang tidak terlihat oleh orang biasa, simak tujuh aspek penting yang dapat membuat atau menghancurkan tampilan sebuah ruangan.
1. Keseimbangan – Atau Ketiadaannya
Hal pertama yang sering diperhatikan oleh banyak desainer adalah keseimbangan. Keseimbangan ini bukan hanya tentang simetri, tetapi lebih kepada bagaimana elemen-elemen seperti skala, warna, dan tata letak bekerja bersama. Sebuah ruangan dengan furnitur yang terlalu besar, warna yang tidak cocok, atau penataan yang tidak nyaman akan terasa tidak seimbang dan mengurangi potensi ruang tersebut. Desainer seperti Brad Ramsey dan Bethany Adams menekankan pentingnya skala dalam desain. Terlalu banyak furnitur atau barang-barang yang tidak sesuai dengan ukuran ruang bisa membuat ruangan terasa sempit dan tidak nyaman.
2. Pencahayaan – Nyawa Sebuah Ruangan
Pencahayaan adalah salah satu alat paling kuat dalam arsenal desainer. Pencahayaan yang buruk bisa membuat ruangan terasa suram dan tidak mengundang, sementara pencahayaan yang baik akan mengangkat atmosfer ruang tersebut. Desainer seperti Sara Malek Barney dan Shelby Van Daley sangat menyarankan untuk memaksimalkan pencahayaan alami, sementara Katharine Rhudy menyarankan penggunaan pencahayaan berlapis, seperti lampu langit-langit ambient, lampu meja, dan sconce (lampu dinding). Pencahayaan yang tepat dapat mengubah nuansa dan fungsi suatu ruangan secara drastis.
3. Dinding – Kanvas Pertama Ruangan
Dinding sering kali menjadi kanvas pertama bagi desainer untuk membuat sebuah pernyataan. Baik itu dicat, dihias, atau dibiarkan kosong, dinding selalu menjadi elemen yang paling terlihat. Desainer seperti Rhudy dan Malek Barney tidak hanya mengevaluasi warna dan dekorasi dinding, tetapi juga tekstur dan materialnya. Dinding dengan bahan seperti batu kapur atau drywall bisa membatasi pilihan desain, tetapi perawatan dinding yang dipilih dengan baik dapat memberikan kehangatan, gaya, dan karakter pada sebuah ruang.
4. Tinggi Plafon – Dimensi yang Sering Terabaikan
Tinggi plafon mungkin terlihat tidak begitu penting, tetapi bagi desainer, ini adalah faktor yang sangat krusial. Plafon yang rendah bisa membuat ruangan terasa sempit dan sesak, dan ini adalah hal pertama yang akan disadari oleh desainer. Katharine Rhudy dan Monika Nessbach menyarankan beberapa trik jitu, seperti mengecat plafon dengan warna yang sama dengan dinding untuk meminimalisir kesan plafon rendah, atau menambahkan cermin untuk menciptakan ilusi ruang yang lebih besar.
5. Kepribadian – Apakah Ruangan Berbicara Kepada Anda?
Setiap ruangan memiliki cerita yang ingin disampaikan, dan desainer langsung menangkap kepribadian dari ruang tersebut. Monika Nessbach sering mencari petunjuk tentang bagaimana ruang tersebut mencerminkan kepribadian penghuninya. Dari rak buku hingga barang-barang pribadi, desainer dapat menilai seberapa nyaman dan terjaga suasana ruangan tersebut. Apakah ruangan tersebut terasa hangat, sedikit berantakan, atau terlalu steril? Petunjuk ini membantu desainer untuk merancang ulang ruang agar lebih cocok dengan kepribadian penghuninya.
6. Aroma – Tidak Hanya Indikator Visual
Desainer juga sangat peka terhadap detail sensorik selain penglihatan. Aroma suatu ruangan dapat mempengaruhi atmosfer secara signifikan. Bau yang tidak sedap, seperti lembap, pengap, atau aroma yang terlalu menyengat dari lilin, bisa membuat siapa saja merasa tidak nyaman saat memasuki ruangan. Rhudy menyarankan untuk menjaga ruangan tetap segar dengan memastikan ventilasi yang baik dan menghindari bau yang mengganggu. Aroma adalah elemen halus namun sangat penting dalam menciptakan kesan pertama yang baik.
7. Kekacauan – Pembunuh Ruang yang Diam-Diam
Kekacauan adalah salah satu masalah yang paling mudah dikenali oleh desainer. Terlalu banyak barang yang berserakan menciptakan kesan kekacauan dan membuat ruangan terasa tidak terorganisir. Foto pribadi yang berserakan, mainan yang tidak tertata, atau meja yang penuh dengan barang bisa mengganggu keseluruhan suasana. Desainer seperti Rhudy dan Nessbach menyarankan agar mengurangi kekacauan sebagai cara mudah dan gratis untuk meningkatkan tampilan ruang. Ruangan yang rapi memberikan aliran yang lebih baik dan suasana yang lebih tenang.
Kesimpulan dari apa yang dilihat oleh desainer interior pertama kali bukan hanya soal warna atau furnitur. Mereka memperhatikan keseimbangan, pencahayaan, tinggi plafon, dinding, bahkan detail sensorik seperti bau ruangan. Semua elemen ini menentukan sejauh mana suatu ruang bisa terasa nyaman, fungsional, dan indah. Jadi, lain kali Anda mendesain sebuah ruangan, cobalah berpikir seperti desainer—seimbangkan elemen-elemen di ruangan, tingkatkan pencahayaannya, dan pastikan ruangan bebas dari kekacauan untuk menciptakan ruang yang benar-benar terasa seperti rumah.