Bagel telah menjadi camilan populer belakangan ini. Banyak orang mengira bahwa bagel dan donat terlihat mirip, tetapi keduanya bukanlah "kerabat" secara historis.


Penyebutan pertama mengenai donat diterbitkan pada tahun 1809, sementara bagel muncul dalam regulasi komunitas di kota Polandia, Krakow, pada tahun 1610, dengan selisih waktu hampir 200 tahun.


Konon, donat dibawa ke Amerika Serikat oleh para imigran Belanda, tetapi juga dikatakan bahwa donat diciptakan oleh seorang Amerika yang sangat gemar dengan roti goreng, yang rentan mengalami pemanggangan yang tidak merata dan kurang matang di tengahnya. Maka dari itu, ia menggunakan otaknya untuk menggali bagian tengah adonan untuk membuat donat. Namun, bagaimanapun juga, donat dan bagel sulit ditemukan persinggungan dalam sejarah, dan mereka tidak memiliki kaitan apapun.


Bagel memiliki keunikan dalam pembuatannya, yaitu dengan direndam di dalam air garam atau air gula untuk sementara sebelum masuk ke dalam oven. Air gula panas (atau air garam) bisa efektif membentuk adonan dan menghindari ekspansi lebih lanjut. Bagel yang dipanggang dengan cara ini memiliki kulit kaku, bagian dalam padat, dan lebih kenyal dibandingkan roti yang biasanya empuk dan lembut.


Bagel saat ini sudah merambah ke seluruh penjuru dunia, dan meskipun serupa dalam penampilan dan rasa, cara pembuatannya di berbagai daerah membuat produk jadi agak berbeda. Misalnya, Montreal di Kanada lebih condong pada gaya produksi tradisionalnya, yang dibuat secara manual atau dengan oven kayu bakar. Kulitnya akan lebih keras, dan akan memberikan rasa manis setelah air madu menghangatkannya. Sementara itu, New York, yang menjadi penggerak bagel, menggunakan oven biasa dan rasanya sedikit lebih lembut. Jepang tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat bagel dibandingkan dengan Amerika Serikat, dan roti bagel yang dihasilkan di Jepang cenderung lebih kecil.


Pada awal munculnya pasar Amerika, Lender's, produsen pertama yang memproduksi bagel dalam jumlah besar, terus menekankan bahwa bagel adalah makanan panggang alami dan sehat guna meningkatkan penjualan. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan konsep masyarakat mengenai pola makan sehat, dan berhasil mendapatkan kesuksesan besar.


Selain itu, bagel populer karena sangat serbaguna. Bisa ditambahkan berbagai bahan alami yang berbeda, varian bagel antara lain original, whole wheat, wijen putih, kismis madu, labu, blueberry, keju, rempah-rempah, serta rasa lainnya.


1. Cara klasik untuk menikmati bagel: setelah dipotong atau diiris, oleskan pasta spesial unik pada bagel, terdapat berbagai saus yang bisa dipilih.


2. Makan sehat: bagel juga bisa diisi dengan telur, ditambah selada segar, tomat, dan bawang untuk cita rasa yang lebih berlapis.


3. Pola makan yang bergizi: keju Masuri yang kaya dan unik dengan efek mencairkannya, dipadukan dengan berbagai sayuran segar dan daging, membuat pizza bagel terasa lebih nikmat.