Untuk memahami sinyal radio, seseorang harus melepaskan diri dari pandangan tradisional. Transmisi sinyal bukanlah tentang pergerakan elektron itu sendiri, tetapi lebih kepada transfer energi yang difasilitasi oleh elektron.


Hal ini serupa dengan cara gelombang air bekerja, di mana sumber gelombang menghasilkan gelombang yang bergerak maju, tetapi air itu sendiri tidak bergerak secara signifikan, bahkan terkadang mengalir ke arah yang berlawanan.


Pada transmisi sinyal frekuensi rendah tradisional, sebuah kawat dan tanah (ground) sudah cukup. Mengingat frekuensi sinyal yang rendah, satu tingkat sinyal dikirim dari sumber ke penerima sebelum tingkat berikutnya dihasilkan, sehingga memungkinkan kawat terpisah untuk menyelesaikan sirkuit pengembalian energi.


Secara teori, sinyal frekuensi tinggi, selama sumber dan titik akhir berada dalam jarak dekat, juga bisa menggunakan jalur terpisah untuk jalur pengembalian. Namun, keterbatasan praktis menjadikan hal ini tidak mungkin, sehingga sinyal frekuensi tinggi mengikuti jalur pengembalian yang berbeda-beda.


Penting untuk diingat bahwa semua sinyal, bukan hanya sinyal frekuensi tinggi, ditransmisikan dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Selama interval antara dua level sinyal tidak melebihi waktu transmisi sinyal, jalur pengembalian dapat dipandang sebagai mode transmisi DC (arus searah).


Fakta menarik lainnya adalah bahwa kecepatan propagasi elektron hanya sekitar 1 cm/detik, sementara sinyal bergerak dengan kecepatan cahaya. Hal ini menunjukkan betapa cepatnya transmisi sinyal elektromagnetik dibandingkan dengan pergerakan elektron itu sendiri.


Di dunia astronomi, pada tanggal 24 Oktober lalu, CNN melaporkan penemuan gelombang radio misterius yang telah melakukan perjalanan selama 8 miliar tahun untuk mencapai Bumi. Gelombang radio ini merupakan ledakan radio cepat (FRB), salah satu yang paling jauh dan paling energetik yang pernah diamati oleh komunitas ilmiah. Ledakan radio cepat adalah lonjakan gelombang radio intens yang berlangsung hanya beberapa milidetik, dan asal-usulnya masih menjadi misteri. Fenomena ini pertama kali diamati pada tahun 2007, dan sejak saat itu, ratusan FRB telah terdeteksi berasal dari alam semesta yang jauh.


Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam edisi 19 Oktober di jurnal Science Amerika Serikat menyoroti salah satu FRB yang dikenal dengan nama FRB20220610A. Meskipun hanya berlangsung kurang dari satu milidetik, FRB ini melepaskan energi setara dengan apa yang dipancarkan Matahari dalam waktu 30 tahun.


Keunikan dari FRB ini adalah durasinya yang sangat singkat, menjadikannya tantangan besar untuk dipelajari lebih lanjut. Radio teleskop seperti Array of Square Kilometer Pathfinders (ASKAP) di Australia telah memainkan peran penting dalam melacak kilatan kosmik ini. Pada bulan Juni 2022, astronom menggunakan ASKAP untuk mengamati FRB dan menemukan sumbernya.


Salah satu kontributor studi ini, astronom Stuart Ryder dari Universitas Macquarie di Australia, menjelaskan, “Kami menggunakan array antena ASKAP untuk menentukan arah sumbernya. Kami kemudian menggunakan Teleskop ‘Very Large Telescope’ dari Observatorium Eropa Selatan di Chili untuk mencari galaksi asal sumbernya. Kami menemukan bahwa galaksi asal FRB ini lebih tua dan lebih jauh dari galaksi sumber FRB lainnya.” Penemuan ini menunjukkan bahwa FRB mungkin berasal dari kelompok kecil galaksi yang sedang bergabung, membuka misteri langit yang menarik.


Berdasarkan penelitian ini, FRB20220610A mengungkapkan satu kejutan luar biasa. Meskipun durasinya sangat singkat, FRB ini mengeluarkan energi setara dengan jumlah energi yang dipancarkan oleh Matahari selama 30 tahun. Fenomena ini semakin memperdalam misteri tentang asal-usul FRB yang masih belum dapat dipahami sepenuhnya oleh para ilmuwan.


FRB terus memukau astronom dengan asal-usulnya yang misterius. Meskipun telah terdeteksi ratusan FRB sejak pertama kali ditemukan pada tahun 2007, para ilmuwan masih belum mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan ledakan gelombang radio yang begitu intens dan singkat ini. Penemuan terbaru tentang FRB20220610A semakin memperkaya pemahaman kita tentang alam semesta yang sangat jauh, dan membuka kemungkinan bahwa fenomena ini berhubungan dengan peristiwa kosmik yang sangat dahsyat, seperti pertemuan galaksi atau bahkan fenomena astrofisika lainnya yang belum terungkap.


Apa yang kita ketahui adalah bahwa FRB adalah misteri besar yang dapat mengungkapkan banyak rahasia alam semesta. Setiap penemuan baru membawa kita lebih dekat untuk memahami fenomena yang sangat menakjubkan ini, dan bagaimana hal tersebut dapat memberi wawasan baru mengenai evolusi galaksi, energi kosmik, serta sejarah alam semesta itu sendiri.


Fenomena Misterius: Gelombang Radio yang Tiba dari Jauh! Apakah Ini Bukti Kehidupan Lain di Alam Semesta?


Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana alam semesta menyimpan begitu banyak misteri yang menakjubkan, jangan lewatkan informasi terbaru tentang FRB yang terus mengungkapkan rahasia besar dari kedalaman angkasa!