Hummingbird atau burung kolibri, yang terkenal karena kecepatan dan kelincahannya yang luar biasa, telah lama menjadi inspirasi bagi komunitas robotika untuk meniru gerakan penerbangan kompleksnya.
Sekitar delapan tahun yang lalu, DARPA (Agensi Proyek Penelitian Pertahanan Lanjutan) menciptakan robot kolibri yang sangat mirip dengan aslinya, dan kini, Universitas Purdue kembali menghidupkan konsep ini dengan memperkenalkan robot burung yang lebih realistis dan lebih canggih dibandingkan pendahulunya.
Lab BioRobotika Universitas Purdue berhasil mengembangkan robot bionik yang sangat meniru ukuran, bentuk, dan sistem otot rumit dari kolibri asli. Tidak hanya meniru, robot ini mampu mengeksekusi gerakan khas kolibri, seperti gerakan sayap yang bergetar, dengan kontrol yang sangat presisi. Ini memungkinkan robot untuk melakukan berbagai manuver akrobatik dengan ketepatan yang luar biasa.
Keunggulan robot kolibri bionik ini terletak pada kemampuannya untuk mengatur daya dan fungsi kontrol secara otomatis, memungkinkan robot untuk terbang diam dan menjaga kestabilan di udara. Meskipun tampilannya sangat rapuh, robot buatan ini dapat mengangkat lebih dari dua kali lipat beratnya, yang membuktikan kecanggihan teknik yang tertanam dalam desainnya.
Dilengkapi dengan motor yang dipasang pada sayap, robot ini dapat mengubah arah lebih dari 30 kali per detik. Yang paling penting, pengaturan terpisah untuk setiap sayap memastikan gerakan yang sinkron dan frekuensi yang tepat, sehingga robot ini dapat terbang dengan lancar. Fitur desain ini memungkinkan robot untuk menyesuaikan ukuran sayapnya, memberikan fleksibilitas untuk terbang tanpa hambatan atau beradaptasi dengan rintangan yang tak terduga di tengah penerbangan.
Lebih hebatnya lagi, motor langsung yang digunakan pada robot ini juga berfungsi sebagai sensor, yang dapat merespons kerusakan pada sayap selama penerbangan. Kemampuan ini memungkinkan robot untuk mengimbangi kerusakan, memastikan penerbangannya tetap stabil. Selain itu, robot ini dapat terbang dengan sangat cepat dalam jarak pendek atau mengikuti jalur penerbangan yang sudah ditentukan sebelumnya, menunjukkan betapa serbagunanya robot ini dalam berbagai skenario.
Meskipun konsep robot kolibri bukanlah hal baru, ciptaan dari Universitas Purdue ini menjadi yang paling realistis dan bertenaga dibandingkan versi sebelumnya. Xinyan Deng, pemimpin tim pengembang, menekankan bahwa mereka telah mencapai perilaku yang sangat mirip dengan kolibri asli, menggunakan sedikit aktuasi dan kontrol individu terhadap sudut perjalanan.
Tim ini berencana untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan motor penggerak, kontrol, serta fitur lainnya pada robot ini dalam penelitian mendatang, dengan harapan dapat mencapai kesetaraan kinerja dengan kolibri asli. Mereka juga membayangkan kemungkinan untuk berinteraksi dengan kolibri nyata di masa depan.
Potensi aplikasi dari robot kolibri yang menggerakkan sayap ini sangat luas, mencakup berbagai bidang seperti pencarian dan penyelamatan, pemantauan lingkungan, hingga hiburan. Bentuk biomimetik (tiruan alam) dan sifatnya yang tidak mengganggu, membuat robot ini sangat cocok untuk diterapkan di kota pintar yang padat, di mana ia dapat hidup berdampingan dengan manusia tanpa menimbulkan gangguan.
Keamanan inherent pada sayap fleksibelnya, bahkan pada frekuensi terbang yang tinggi, memastikan bahwa robot ini dapat diintegrasikan dengan mulus ke dalam kehidupan sehari-hari kita. Ketika kita melangkah lebih jauh ke dunia robotika, inovasi robot kolibri yang dipelopori oleh Universitas Purdue ini menawarkan janji akan terciptanya masa depan di mana entitas buatan dan biologis dapat hidup berdampingan dengan harmoni yang belum pernah ada sebelumnya.
Selain kemampuan luar biasa tersebut, robot kolibri dari Universitas Purdue juga berpotensi untuk digunakan dalam aplikasi yang lebih inovatif. Kemampuan manuver yang sangat tinggi dan desainnya yang tidak mencolok menjadikan robot ini kandidat ideal untuk tugas-tugas seperti pengawasan di lingkungan perkotaan yang padat, di mana drone tradisional mungkin mengalami kesulitan.
Selain itu, mekanisme kontrol yang rumit yang dikembangkan untuk robot ini dapat membuka jalan bagi terobosan dalam robotika miniatur, yang dapat mempengaruhi berbagai industri, seperti perangkat medis dan eksplorasi di ruang terbatas. Perpaduan desain yang terinspirasi oleh alam dengan teknologi mutakhir ini tidak hanya membuka era baru dalam dunia robotika, tetapi juga mendorong penemuan aplikasi-aplikasi inovatif di berbagai bidang yang tak terbayangkan sebelumnya.
Dengan semua potensi yang dimilikinya, robot kolibri ini bukan hanya sekadar pencapaian teknis, tetapi juga membuka peluang bagi masa depan yang lebih canggih dan berkelanjutan dalam kehidupan kita sehari-hari.